kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ADB ingatkan Indonesia soal proyek kereta cepat


Kamis, 03 September 2015 / 15:59 WIB
ADB ingatkan Indonesia soal proyek kereta cepat


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Pembangunan Asia (ADB) mengingatkan pemerintah Indonesia untuk melakukan kajian yang lebih jauh dari rencana pengembangan mega-proyek kereta cepat atau High Speed Railway (HSR). 

Bambang Susantono, Vice-President for Knowledge Management and Sustainable Development ADB menuturkan, ada tiga hal yang harus juga diperhitungkan pemerintah sebelum membangun mega-proyek seperti kereta cepat. Pertama soal keberlanjutan dan pemeliharaan. 

"Jangan kita bangun, bangun aja. Tapi, bagaimana setelah itu beroperasi. Dananya dari mana," kata Bambang di Jakarta, Kamis (3/9). 

"Karena yang namanya infrastruktur besar itu walaupun dikerjakan swasta pada akhirnya kalau nanti ada sesuatu kembalinya ke mana? Kan tidak mungkin ada pembangunan besar, mangkrak," lanjut dia. 

Mantan Wakil Menteri Perhubungan itu menambahkan, hal kedua yang perlu dipertimbangkan adalah soal keselamatan. Dia menyebut poin ini berlaku untuk semua proyek tidak hanya kereta cepat. 

Adapun pertimbangan ketiga adalah dampak spasial atau penggunaan ruang. Sebuah proyek perlu memperhitungkan dampaknya akibat penggunaan lahan dan kaitannya dengan tata ruang. 

"Misalnya membangun jalan atau kereta api itu ada daerah tertentu yang tidak bisa dikembangkan, sebenarnya memang harus diproteksi," ucap Bambang. 

Sayangnya, saat ditanyakan urgensi dari mega-proyek HSR Jakarta-Bandung Bambang enggan memberikan komentar. Sejauh ini ADB juga belum terlibat dalam pembahasan proyek yang tengah jadi rebutan antara Jepang dan China tersebut. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×