kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,20   -6,10   -0.67%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Provinsi dengan penanganan kasus Covid-19 terbaik, mana saja?


Kamis, 08 Oktober 2020 / 04:37 WIB
5 Provinsi dengan penanganan kasus Covid-19 terbaik, mana saja?
ILUSTRASI. Warga melintas di depan mural bergambar protokol kesehatan terhadap Covid-19 di Jakarta, Selasa (06/10/2020).


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada periode 6 September hingga 4 Oktober 2020, persentase kasus kesembuhan 10 provinsi di Indonesia cenderung stabil. Dari sepuluh provinsi tersebut, ada lima provinsi yang saling kejar-kejaran untuk menjadi yang terbaik dalam penanganan kasus Covid-19 di daerah masing-masing. 

“Trend kasus kesembuhan dalam 5 minggu terakhir ini cenderung stabil, kecuali Jawa Barat dan Papua,” papar Dr. Dewi Nur Aisyah dalam siaran pers di situs resmi Satgas Penanganan Covid-19 pada Rabu (10/9). 

Adapun daftar lima provinsi dengan penanganan Covid-19 terbaik dalam 5 minggu terakhir yaitu: 

1. Kalimantan Selatan dengan angka 85,59%. 

2. Jawa Timur dengan angka 85%.

3. Bali dengan angka 83%.

4. Sulawesi Selatan dengan angka 81%. 

5. DKI Jakarta dengan angka 81%.

Baca Juga: Satgas optimistis penyaluran dana PEN capai 100% hingga akhir 2020

Dewi menambahkan penambahan kasus kesembuhan bisa turun dikarenakan beberapa faktor. Di antaranya jumlah kasus aktif tiba-tiba naik, jumlah kasus penularan tiba-tiba tinggi, sehingga angka kesembuhan terus menurun.

Dewi juga memaparkan lima provinsi berdasarkan angka kematian pada pekan terakhir:

Pertama, Sumatera Utara yang kasus angka kematian tak ada perubahan. Artinya jumlah kematian tidak bertambah dan berkurang. Namun demikian, bukan berarti di wilayah tersebut tidak ada kematian, melainkan kasus kematiannya sama dengan pekan sebelumnya.  

Baca Juga: Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, berhasil keluar dari zona merah Covid-19

Kedua, DKI Jakarta pada pertengahan dan akhir bulan September jumlahnya sempat naik namun mengalami penurunan di atas 52,5%. Penurunan ini diperkirakan dengan adanya bentuk intervensi dari pemerintah seperti memperkuat RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta dan penyediaan Hotel Isolasi Mandiri yang ditetapkan dan mulai berjalan dan terlihat efeknya kasus berkurang 0,8%.

Ketiga, untuk Pulau Jawa, kasus kematian di Jawa Barat meningkat tinggi sekali dalam dua pekan terakhir. Provinsi Jawa Tengah turun pada pekan terakhir. Sedangkan Jawa Timur trend masih tinggi pekan terakhir naik 5,9%.

“Di Jawa Timur peningkatan kasusnya sudah bergeser ke daerah lain, bukan lagi di Surabaya,” ungkap Dewi.

Baca Juga: Biaya test swab mandiri maksimal Rp 900 ribu, IDI: Pemerintah perlu memberi subsidi

Keempat, kasus di Kalimantan Selatan masih naik 25%. Kenaikan yang tinggi bukan di bulan September atau Oktober tapi di bulan Juli.

Kelima, Provinsi Sulawesi Selatan mengalami penurunan di tiga pekan terakhir.

Keenam, Papua, dua pekan terakhir tinggi sekali meski kematian jumlah absolut tidak terlalu tinggi. Bila dibandingkan biasanya dalam seminggu kasus kematian hanya satu, dua, lima, atau enam, tiba-tiba tinggi di pekan terakhir.

Baca Juga: 5 Hotel isolasi mandiri di DKI Jakarta sudah terisi 658 OTG

“Ini juga harus diwaspadai pemerintah daerah Papua. Harus ada yang bisa menanganinya. Kenapa di pekan terakhir tinggi? Apakah jumlah yang sakit semakin banyak? Dengan demikian tenaga kesehatan harus dipastikan setiap harinya harus siap siaga di rumah sakit,” jelas Dewi.

Selanjutnya: Jumlah pemeriksaan Covid-19 Indonesia masih 70% dari standar WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×