Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kedua, DKI Jakarta pada pertengahan dan akhir bulan September jumlahnya sempat naik namun mengalami penurunan di atas 52,5%. Penurunan ini diperkirakan dengan adanya bentuk intervensi dari pemerintah seperti memperkuat RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta dan penyediaan Hotel Isolasi Mandiri yang ditetapkan dan mulai berjalan dan terlihat efeknya kasus berkurang 0,8%.
Ketiga, untuk Pulau Jawa, kasus kematian di Jawa Barat meningkat tinggi sekali dalam dua pekan terakhir. Provinsi Jawa Tengah turun pada pekan terakhir. Sedangkan Jawa Timur trend masih tinggi pekan terakhir naik 5,9%.
“Di Jawa Timur peningkatan kasusnya sudah bergeser ke daerah lain, bukan lagi di Surabaya,” ungkap Dewi.
Baca Juga: Biaya test swab mandiri maksimal Rp 900 ribu, IDI: Pemerintah perlu memberi subsidi
Keempat, kasus di Kalimantan Selatan masih naik 25%. Kenaikan yang tinggi bukan di bulan September atau Oktober tapi di bulan Juli.
Kelima, Provinsi Sulawesi Selatan mengalami penurunan di tiga pekan terakhir.
Keenam, Papua, dua pekan terakhir tinggi sekali meski kematian jumlah absolut tidak terlalu tinggi. Bila dibandingkan biasanya dalam seminggu kasus kematian hanya satu, dua, lima, atau enam, tiba-tiba tinggi di pekan terakhir.
Baca Juga: 5 Hotel isolasi mandiri di DKI Jakarta sudah terisi 658 OTG
“Ini juga harus diwaspadai pemerintah daerah Papua. Harus ada yang bisa menanganinya. Kenapa di pekan terakhir tinggi? Apakah jumlah yang sakit semakin banyak? Dengan demikian tenaga kesehatan harus dipastikan setiap harinya harus siap siaga di rumah sakit,” jelas Dewi.
Selanjutnya: Jumlah pemeriksaan Covid-19 Indonesia masih 70% dari standar WHO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News