Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
YOGYAKARTA. Sedikitnya 100 kepala desa dari kampung-kampung nelayan yang ada di Indonesia, berkumpul di Yogyakarta. Mereka berdiskusi membuat pemetaan persoalan para nelayan yang menjadi warganya dan berupaya mencari solusi.
Acara yang diinisiasi oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan ini merupakan langkah terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup para nelayan yang umumnya masih terpinggirkan.
"Ini merupakan upaya membangun Indonesia dari pinggiran melaui desa-desa di wilayah pesisir. Kami langsung menemui lapisan tingkat bawah seperti ini. Para kades dan pimpinan TPI jelas mengetahui permasalahan riil yang dihadapi para nelayan," kata Zaini Hanafi, direktur Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan KKP, Jumat ( 14/11/2014).
Lebih lanjut Zaini mengatakan, proram ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan konsep 1.000 Kampung Nelayan yang Mandiri, Tangguh, Indah dan Maju atau dikenal dengan nama Sekaya Maritim yang merupakan janji kampanye Presiden Jokowi.
“Target kita pada tahun 2015 kita dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan di 100 kampung nelayan, 200 kampung nelayan di tahun 2016, 300 kampung nelayan di tahun 2017, hingga akir tahun 2019 mendatang kita harapankan 1.000 kampung nelayan dapat selesai kita kerjakan,” lanjut Zaini.
Dalam melaksanakan program ini, lanjut Zaini, KKP tidak bekerja sendiri, tetapi dibantu 12 kementerian lain.
Zaini menjelaskan, para kades dan nelayan yang dikumpulkan ini diharapkan mampu memberikan data konkret mengenai persoalan-persoalan yang dihadapi di wilayahnya. Dari data tersebut pihaknya akan memetakan alokasi kebutuhan-kebutuhan yang nantinya akan dikomunikasikan dengan 12 kementerian lain tersebut.
"Misalnya di kampung nelayan tertentu akses jalannya buruk hingga menghambat proses produksi, maka persoalan ini akan kita teruskan ke Kementerian PU. Sementara kampung nelayan lain menghadapi persoalan dengan tingkat pendidikan warganya yang rendah, maka kami akan teruskan ke Kementerian Pendidikan, begitu seterusnya," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Zaini juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki 816 tempat pelelangan ikan atau TPI, dan program 1.000 kampung nelayan tersebut baru akan menyentuh sekitar 300 TPI di antaranya.
“Jika rata-rata dalam satu TPI ada 500 keluarga nelayan, maka selama lima tahun pemerintahan program Sekaya Maritim ini akan mampu meningkatkan kualitas hidup sekitar 15.000 keluarga nelayan. Jika dalam satu keluarga rata-rata terdiri dari 5 jiwa, maka program ini akan meningkatkan kesejahteraan hidup 75 ribu jiwa,” pungkasnya. (Gandang Sajarwo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News