Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Negosiasi akan berlangsung 60 hari
Airlangga mengatakan, AS memberikan respons positif terhadap usulan-usulan Indonesia. Pihaknya juga aktif berupaya menghubungi para pejabat terkait di AS untuk melakukan negosiasi.
Misalnya, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick. Dia menambahkan, Indonesia pun menjadi salah satu negara yang diterima lebih awal untuk bernegosiasi terkait tarif Trump.
Airlangga menegaskan, Indonesia dan AS sepakat menyelesaikan negosiasi tarif Trump dalam waktu 60 hari ke depan dalam satu hingga tiga putaran perundingan.
“Kami berharap dalam 60 hari, kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat,” katanya, dilansir dari Kontan, Sabtu (19/4/2025).
Menurutnya, kedua pihak sudah menyepakati acuan kerangka atau framework, serta format perjanjian tersebut. Perjanjian tersebut akan mencangkup perihal kemitraan perdagangan investasi, kemitraan dari mineral penting, serta reliabilitas dari rantai pasok yang mempunyai resiliensi tinggi.
4. Indonesia tambah impor energi dari AS
Airlangga menyampaikan, pemerintah Indonesia mengusulkan penambahan impor energi dari AS sebagai upaya menjaga keseimbangan perdagangan dalam negosiasi tarif Trump.
Indonesia menawarkan menambah pembelian bahan bakar berupa minyak mentah, LPG, dan bensin dari AS.
Baca Juga: Ekonom: Pemerintah Tak Perlu Tergesa-gesa Negosiasi Tarif Impor Trump
"Dari pembahasan tadi ada beberapa hal yang diusulkan oleh Indonesia, seperti yang sudah disampaikan di dalam surat resmi, bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat, antara lain LPG, kemudian juga fuel oil, dan gasoline," katanya.
5. Peningkatan impor produk agrikultur AS
Selain tambahan impor energi. pemerintah Indonesia berencana memperluas impor gandum dan produk hortikultura yang selama ini menjadi ekspor andalan AS.
Produk agrikultur yang berencana diimpor dari AS dengan porsi lebih banyak seperti gandum, kedelai, bungkil kedelai, dan susu kedelai, diberitakan Kompas.com, Minggu (20/4/2025).
Belum dipastikan berapa modal pemerintah Indonesia terkait hal itu. Namun, Airlangga pernah menyatakan pihaknya berencana membeli sejumlah produk AS senilai 18-19 miliar dollar AS.
6. Kerja sama critical minerals
Airlangga menyampaikan komitmen Indonesia bekerja sama dalam bidang critical minerals, serta mendukungan investasi AS.
Indonesia menawarkan kolaborasi dengan pemerintah AS dalam pengelolaan dan hilirisasi mineral penting yang termasuk dalam rantai pasok global berkelanjutan.
Baca Juga: Waspada Dampak Negosiasi Tarif AS Mengancam Surplus Neraca Perdagangan Indonesia
7. Fasilitas untuk perusahaan AS
Pemerintah Indonesia juga berkomitmen terus memfasilitasi investasi perusahaan-perusahaan AS yang telah beroperasi di Tanah Air.
"Indonesia juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia, dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang diberikan,” imbuh Airlangga, dikutip dari Kompas.com, Jumat.