kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

10 anggota banggar miliki transaksi mencurigakan


Senin, 30 Juli 2012 / 21:53 WIB
10 anggota banggar miliki transaksi mencurigakan
ILUSTRASI. Harga mobil bekas Mitsubishi Strada L200 di bawah Rp 100 juta, dapat varian ini


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berkomitmen mengusut laporan hasil analisis (LHA) dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait dengan transaksi mencurigakan yang membawa nama-nama anggota Badan Anggaran DPR RI.

Setidaknya, ada 10 nama anggota Badan Anggaran DPR terindikasi melakukan transaksi mencurigakan tersebut. Nama-nama anggota Banggar itu kini sudah sampai ke KPK beberapa waktu lalu. "Semua akan diusut KPK, proses penelusuran dulu, baru ditelaah," tutur Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Senin (30/7).

Meski begitu, pihaknya enggan menyebut 10 nama anggota Banggar DPR yang memiliki transaksi janggal tersebut. Menurut Johan, hasil laporan PPTAK itu mengungkapkan, laporan transaksi 10 anggota Banggar DPR itu masih perlu dikaji lebih lanjut.

Sebagai lembaga penegak hukum, KPK akan menjadikan laporan PPATK sebagai petunjuk awal. Laporan itu, lanjut Johan, tidak dapat menjadi alat bukti. Karena itu, diperlukan telaah mendalam atas laporan PPATK yang dimaksud itu. "Yang bisa memverifikasi laporan PPATK itu penegak hukum, seperti KPK, Kejaksaan," ucap Johan.

Johan mengakui, KPK pernah meminta PPATK mengirimkan laporan transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) anggota Banggar DPR terkait kasus yang ditangani KPK. Kasus-kasus itu di antaranya, dugaan suap wisma atlet SEA Games dan dugaan suap Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×