Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-4 ASEAN - Australia dilangsungkan di National Convention Centre pada Kamis (10/10).
Delegasi RI dipimpin oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin. Konferensi ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan KTT ke-44 dan 45 ASEAN dan dihadiri langsung oleh Perdana Menteri Australia Antoni Albanese, serta seluruh Kepala Negara ASEAN, kecuali Myanmar yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri.
Dalam pertemuan tersebut, Ma’ruf menyampaikan capaian penting pada tiga pilar Kerjasama ASEAN dalam KTT ke-4 ASEAN dengan Australia.
Pertama, pilar ekonomi, Ma’ruf menyampaikan, Australia adalah mitra penting ASEAN dalam penerapan Kemitraan Komprehensif Regional (RCEP) dan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru.
Baca Juga: Indonesia-Malaysia Usulkan ASEAN-GCC Sebagai Kekuatan Ekonomi Baru
Kedua, pilar politik-keamanan. Ma’ruf menyebut penanganan terorisme dan kejahatan transnasional semakin kuat. Disampaikan pula apresiasi ASEAN atas dukungan Australia terhadap implementasi dan dukungan dalam AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific).
Ketiga, sosial budaya, bahwa dukungan Australia terhadap ketahanan kesehatan terhadap pandemi, kerja sama pendidikan dan hubungan antar masyarakat yang dapat didorong lebih erat melalui pendirian ASEAN-Australia Center.
Pada pilar politik-keamanan, disampaikan bahwa penanganan terorisme dan kejahatan transnasional semakin kuat.
Disampaikan pula apresiasi ASEAN atas dukungan Australia terhadap implementasi dan dukungan dalam AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific).
Sementara pada pilar sosial budaya, disampaikan dukungan Australia terhadap ketahanan kesehatan terhadap pandemi, kerja sama pendidikan dan hubungan antar masyarakat yang dapat didorong lebih erat melalui pendirian ASEAN-Australia Center.
Lebih lanjut, Ma’ruf Amin juga menyampaikan bahwa kerja sama di ketiga pilar sangat penting untuk meningkatkan ketahanan di kawasan serta mewujudkan AOIP yang inklusif.
Ia juga menekankan dua hal penting untuk menghadapi situasi geopolitik global yang terjadi saat ini. Diantaranya, mendorong perdamaian dan stabilitas global yang menjadi tanggung jawab bersama, termasuk ASEAN dan Australia.
Baca Juga: KTT ASEAN-Australia Dinilai Tidak Menawarkan Keuntungan Bagi Indonesia
“Sebagai kawasan yang majemuk, kita harus bersama-sama menghindari terjadinya konflik dan kondisi yang semakin panas,” terang Ma’ruf Amin dalam keterangan tertulis, Kamis (10/10).
Selanjutnya, hukum internasional harus berlaku di setiap belahan dunia termasuk Palestina dan tidak boleh ada standar ganda.
Ia menambahkan, bahwa semua pihak harus berupaya mendukung upaya kolaboratif untuk menciptakan perdamaian, bukan memperpanjang konflik, termasuk melalui solusi dua negara dan pengakuan kemerdekaan Palestina.
Pada pertemuan ini, para Pemimpin Negara ASEAN menyampaikan apresiasi atas dukungan Australia melalui berbagai inisiatif, termasuk Regional Trade for Development Facility (RT4D) yang dimanfaatkan untuk mendukung implementasi AANZFTA dan RCEP serta Aus4ASEAN Futures yang telah dimanfaatkan untuk mendukung 30 inisiatif di Pilar Ekonomi ASEAN dan juga pemberian beasiswa serta pelatihan bagi warga ASEAN.
Ke depan, para pemimpin mendorong peningkatan people to people connection, termasuk melalui peningkatan jumlah beasiswa bagi pelajar ASEAN ke Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News