CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Ekonom Ini Perkirakan Utang Pemerintah Tembus Rp 9.450 Triliun Hingga Oktober 2025


Minggu, 23 November 2025 / 11:28 WIB
Ekonom Ini Perkirakan Utang Pemerintah Tembus Rp 9.450 Triliun Hingga Oktober 2025
ILUSTRASI. Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky, memperkirakan utang pemerintah capai Rp 9.450 triliun per Oktober 2025.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ekonom Bright Institute, Awalil Rizky memperkirakan posisi utang pemerintah hingga akhir Oktober 2025 telah mencapai Rp 9.450 triliun.

Perhitungan ini dilakukan karena laporan APBN Kita edisi November yang dirilis Kementerian Keuangan tidak menyajikan data posisi utang pemerintah secara langsung.

Dalam laporan tersebut, pemerintah mencatat Pendapatan Negara sebesar Rp 2.113,3 triliun dan Belanja Negara mencapai Rp 2.593 triliun. Kondisi ini membuat APBN hingga akhir Oktober mengalami defisit Rp 479,7 triliun. 

Untuk menutup defisit, pemerintah menarik pembiayaan anggaran Rp 532,9 triliun, sehingga tercipta Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp 53,2 triliun.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Swasta Capai US$ 191,3 Miliar Pada Kuartal III 2025

Realisasi pembiayaan utang netto mencapai Rp 570,1 triliun, atau 73,48% dari target APBN 2025. Pemerintah menyatakan strategi pembiayaan masih on track melalui prefunding, cash buffer, serta manajemen kas dan utang yang lebih aktif. 

Namun, data pembiayaan menunjukkan bahwa penarikan utang tetap melebihi kebutuhan defisit anggaran.

Awalil menyoroti minimnya keterbukaan informasi utang pemerintah pada 2025. APBN Kita, yang pada tahun-tahun sebelumnya rutin menyertakan posisi utang bulanan, sepanjang tahun ini hanya memuat rasio defisit terhadap PDB tanpa menyertakan angka utang.

Kemenkeu menyampaikan rencana publikasi data utang secara triwulanan, namun hingga edisi November data tersebut tidak disajikan.

"Salah satu yang kurang baik dari sisi keterbukaan informasi keuangan negara, APBN Kita selama tahun 2025 ini tidak menyajikan posisi utang Pemerintah," kata Awalil dalam keterangannya, Minggu (23/11/2025).

Menggunakan data pembiayaan utang dan posisi utang akhir 2024 sebesar Rp 8.813 triliun, posisi utang seharusnya berada di sekitar Rp 9.383 triliun per Oktober 2025. 

Baca Juga: Utang Luar Negeri Pemerintah Capai US$ 210,1 Miliar Pada Kuartal III 2025

Namun, kata dia, pelemahan nilai tukar rupiah dari Rp 16.162 menjadi Rp 16.640 per dolar AS, sekitar 2,96% menambah nilai utang dalam rupiah. 

Dengan 28,5% porsi utang dalam valuta asing, dampak depresiasi ini diperkirakan menambah utang sebesar Rp 67 triliun, sehingga total posisi utang mencapai Rp 9.450 triliun.

Awalil memproyeksikan utang pemerintah masih akan meningkat dan bisa mendekati Rp 9.600 triliun pada akhir 2025, meski rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan tetap berada di kisaran 40%.

Selanjutnya: Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Menarik Dibaca: Cara Bikin Dapur Anda Jadi Senyaman ala Restoran Favorit Tanpa Renovasi Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×