kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Utang Luar Negeri Swasta pada Mei 2023 Turun, Korporasi Kurangi Penarikan Utang


Rabu, 19 Juli 2023 / 14:06 WIB
Utang Luar Negeri Swasta pada Mei 2023 Turun, Korporasi Kurangi Penarikan Utang
ILUSTRASI. ULN Swasta pada bulan Mei 2023 sebesar US$ 196,5 miliar


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang luar negeri (ULN) swasta pada Mei 2023 terpantau menurun dibandingkan bulan sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat, ULN Swasta pada bulan laporan sebesar US$ 196,5 miliar atau menurun 1,5% MoM.

Pun bila dibandingkan dengan Mei 2022, ULN swasta turun 5,8%. Penurunan ini juga lebih dalam bila dibandingkan dengan penurunan bulan sebelumnya yang sebesar 4,6% YoY.

Penurunan ULN Swasta pada Mei 2023 ini disebabkan oleh penurunan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan yang sebesar 5,3% YoY.

Juga dipengaruhi oleh penurunan ULN lembaga keuangan (financiang corporations) yang sebesar 7,6% YoY.

Baca Juga: BI: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$ 398,3 Miliar pada Mei 2023

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN Swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, industri pengolahan, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian.

ULN sektor-sektor tersebut mencatat pangsa mencapai 78,0% dari total ULN swasta. Di mana, ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,8%.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengungkapkan, penurunan ULN Swasta tersebut disebabkan oleh masih banyak perusahaan yang menahan ekspansi utang.

"Bila melihat data perusahaan yang listing di bursa efek Indonesia sebagai proksi, leverage banyak perusahaan memang belum pulih dibandingkan level pra pandemi," tutur David kepada Kontan.co.id, Rabu (19/7).

Baca Juga: Menjelang Siklus Pemilu, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksi Capai 5,1% di 2023

Bahkan, David mengambil contoh, ada beberapa sektor usaha yang menunjukkan gejala deleveraging atau mengurangi utang sehingga mengurangi risiko gagal bayar.

Ini juga sehubungan dengan kondisi ketidakpastian yang masih membayangi prospek perekonomian global dan dalam negeri.

"Sektor-sektor tersebut, antara lain, industri manufaktur non logam yang berorientasi ekspor," tandas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×