CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Utang Luar Negeri BUMN Turun, Ini Penyebabnya


Jumat, 16 Juni 2023 / 16:58 WIB
Utang Luar Negeri BUMN Turun, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mencatat penurunan utang luar negeri (ULN) Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat penurunan utang luar negeri (ULN) Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada April 2023, utang luar negeri BUMN tercatat sebesar US$ 53,32 miliar, atau turun 0,24% secara bulanan dibanding Maret 2023 yang sebesar US$ 53,45 miliar.

Pun, apabila dilihat secara tahunan utang luar negeri BUMN juga turun 7,13% pada April 2023 dibandingkan periode sama tahun 2022 yang mencapai US$ 57,41 miliar.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, penurunan utang BUMN pada periode tersebut berasal dari penurunan utang dagang, yang menyusut US$ 325 juta.

Penurunan utang dagang tersebut diakibatkan pelunasan utang-utang jangka pendek yang lebih cepat dibandingkan dengan pengambilan utang jangka pendek tersebut.

"Dilihat dari komponen utang swasta secara umum, kami perkirakan penurunan utang BUMN ini berasal dari penurunan utang dagang," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (16/6).

Baca Juga: Masih Tambun, Utang Luar Negeri BUMN Capai US$ 53,32 Miliar pada April 2023

Menurutnya, pola dari penurunan dagang ini dapat disebabkan oleh penurunan laju impor bahan baku atau memang ada shifting dari pengusaha di Indonesia untuk menggunakan fasilitas perbankan domestik untuk melakukan impor.

"Sejalan dengan sifatnya yang memang jangka pendek, maka dinamika dari utang dagang ini cenderung fluktuatif tiap bulannya," katanya.

Namun, menurut Josua, belum terdapat sinyal tambahan risiko dari penurunan utang luar negeri terhadap kinerja BUMN, mengingat utang luar negeri yang turun tersebut berasal dari utang-utang jangka pendek.

Sementara itu, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Banjaran Surya Indrastomo mengatakan penurunan utang luar negeri BUMN tersebut disebabkan oleh realokasi instrumen investasi di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga.

Selain itu, perkembangan nilai tukar rupiah juga bisa menjadi penyebabnya. Tercatat, nilai tukar rupiah pada bulan April 2023 berada di level Rp 14.751 per dolar Amerika Serikat (AS), atau terapresiasi sebesar 2,6%.

"Beberapa hal yang perlu diwaspadai terkait utang luar negeri BUMN ke depan adalah meningkatnya kontraksi ekonomi global seiring melambatnya demand dari AS dan China, yang berisiko memengaruhi bisnis dan cahsflow BUMN mendatang," kata Banjaran.

Baca Juga: Utang Luar Negeri RI Turun pada April, Ini Penjelasan BI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×