kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Untuk pemulihan ekonomi, pemerintah tambah belanja non operasional Rp 56,5 triliun


Selasa, 12 Mei 2020 / 19:30 WIB
Untuk pemulihan ekonomi, pemerintah tambah belanja non operasional Rp 56,5 triliun
ILUSTRASI. Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa memberikan sambutan saat peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019). Da


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menambah belanja non operasional sebesar 55% atau setara dengan Rp 56,5 triliun sebagai langkah pemulihan ekonomi lantaran dampak wabah virus korona (Covid-19).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menerangkan kenaikan akan ditujukan untuk pengembangan sektor unggulan. Dimana nantinya penambahan anggaran tersebut diutamakan pada pengembangan sektor unggulan, dukungan infrastruktur dan yang sifatnya mandatori juga terkait peningkatan kapasitas SDM.

Baca Juga: Tahun 2021, pemerintah rancang rasio utang sampai 37,997% terhadap PDB

"Jadi kenaikan diutamakan pada K/L yang terkait secara langsung dengan pemulihan ekonomi. Hampir semua K/L akan turun dibanding APBN 2020 ada beberapa K/L yang pagunya tidak naik signifikan daripada RAPBN 2020," jelas Suharso saat saat Rakor Pembangunan Pusat 2020 yang dilakukan secara virtual pada Selasa (12/8).

Suharso juga menginformasikan akan ada 41 major project baru, termasuk juga usulan untuk major project baru di sistem kesehatan nasional.

Mayor project terkait langsung dengan pemulihan ekonomi antara lain, pertama 10 destinasi pariwisata prioritas yaitu senilai Rp 3,2 triliun. Kedua, 9 kawasan industri di luar Jawa dan 31 smelter senilai Rp 628,2 miliar.

Baca Juga: Simak, ini arah implementasi pemulihan ekonomi untuk korporasi, UMKM, dan masyarakat

Ketiga, industri 4.0 di sub lima sektor prioritas senilai Rp 1,3 triliun. Keempat, pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0 senilai Rp 4,3 triliun, serta jaringan pelabuhan utama terpadu.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×