Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pada tahun depan rasio utang berada pada kisaran 36,67% sampai 37,97% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Hal ini tercantum di dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Tahun 2021, yang disampaikan Sri Mulyani kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) pada hari ini, Selasa (12/5).
Baca Juga: Sri Mulyani: Program pemulihan ekonomi nasional berjalan sampai tahun depan
"Kebijakan makro fiskal di tahun 2021, dirumuskan sebagai kebijakan fiskal ekspansif konsolidatif dengan defisit pada kisaran 3,21% hingga 4,17% terhadap PDB, beserta rasio utang diperkirakan pada kisaran 36,67% hingga 37,97% terhadap PDB," ujar Sri Mulyani di dalam agenda rapat paripurna DPR RI, Selasa (12/5).
Kemudian, untuk menjaga rasio utang tetap terjaga, Sri Mulyani mengatakan kebijakan pembiayaan di tahun depan akan dilakukan secara terukur dan berhati-hati, dengan terus menjaga sumber pembiayaan yang berkelanjutan.
Di dalam upaya tersebut, pemerintah telah dan akan terus mendorong peran swasta di dalam pembiayaan pembangunan melalui kerangka kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Termasuk di dalamnya mendorong penerbitan instrumen pembiayaan kreatif lainnya.
Baca Juga: Sri Mulyani asumsikan belanja negara tahun 2021 sebesar 15,17% dari PDB