Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah merencanakan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 919,9 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Angka ini meningkat dari target APBN 2024 yang sebesar Rp 857,59 triliun.
Ekonom menilai besaran TKD ini cukup realistis.
Peneliti ekonomi makro dan keuangan dari INDEF, Riza Annisa Pujarama, menyatakan bahwa alokasi TKD telah disusun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta melibatkan pemerintah daerah dalam prosesnya.
Baca Juga: Defisit RAPBN 2025 Ditargetkan Rp 616,2 Triliun
"Angka yang tertera di RAPBN 2025 sudah mencerminkan kebutuhan TKD, sehingga saya rasa sudah cukup realistis," ujarnya kepada Kontan, Selasa (27/8).
Riza menjelaskan bahwa peningkatan alokasi TKD tahun 2025 dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan penerimaan negara yang dibagihasilkan melalui Dana Bagi Hasil (DBH), dukungan pendanaan untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), serta penambahan target penerima tunjangan profesi guru yang telah bersertifikasi.
Selain itu, alokasi ini juga diarahkan untuk mendukung prioritas nasional.
Baca Juga: Defisit RAPBN 2025 Direncanakan 2,53% dari PDB
Secara keseluruhan, RAPBN 2025 mengalokasikan belanja negara sebesar Rp 3.613,1 triliun, meningkat dari proyeksi belanja negara dalam APBN 2024 yang diperkirakan mencapai Rp 3.412,2 triliun, atau tumbuh 9,3%.
Dari jumlah tersebut, selain untuk TKD, Rp 2.693,2 triliun dialokasikan untuk belanja Pemerintah Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News