kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Rupiah Dipatok Rp 16.100 dalam RAPBN 2025, Ini Kata Ekonom


Selasa, 20 Agustus 2024 / 22:22 WIB
Rupiah Dipatok Rp 16.100 dalam RAPBN 2025, Ini Kata Ekonom
ILUSTRASI. Pemerintah mematok kurs rupiah di RAPBN 2025 sebesar Rp 16.100 per dolar AS


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025, nilai tukar rupiah ditargetkan pada level Rp 16.100 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Namun, dalam beberapa hari terakhir, rupiah tampil perkasa di hadapan dolar AS. Pada Selasa (20/8), kurs rupiah ditutup di level Rp 15.436 per dolar AS atau menguat sekitar 0,74% dibanding penutupan hari sebelumnya.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, secara fundamental memang bukan rupiah yang menguat, melainkan pelemahan dolar AS yang mendorong rupiah terapresiasi.

Pelemahan dolar AS terjadi karena sejumlah sentimen eksternal. Mulai dari ekspektasi pemangkasan memangkas suku bunga Federal Reserve (The Fed), pernyataan pejabat The Fed mengenai data inflasi, serta data tenaga kerja AS.

"Kalau dilihat, indeks dolar AS sekarang berada di posisi 101, level terendah sejak awal tahun 2024. Jadi ini yang mendorong rupiah seakan-akan sangat kuat sekarang," kata Fikri kepada KONTAN, Selasa (20/8).

Baca Juga: Rupiah Terus Menanjak, Ini Besaran Kurs Rupiah yang Ideal Bagi Emiten

Lebih lanjut, Fikri menyebut target nilai tukar rupiah dalam RAPBN 2025 telah disusun sejak awal tahun, saat ada risiko koreksi rupiah.

Selain itu, Fikri mengingatkan ada potensi penguatan dolar AS di akhir tahun 2024. Mengingat, ada Pilpres AS dan pasar juga menanti arah kebijakan AS selanjutnya. Hal itu berpotensi mengerek dolar AS dan menekan rupiah.

Adapun, rupiah juga berpotensi melemah di tahun depan karena defisit fiskal Indonesia diproyeksi lebih besar di 2,56% dari GDP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×