Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tokoh-tokoh lintas agama se-Asia mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan dukungan moral dalam melakukan pemberantasan korupsi. Setidaknya, ada sebanyak 30 orang tokoh agama yang berasal dari 16 negara se-Asia melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK.
Mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) Kyai Haji Ahmad Hasyim Muzadi yang memimpin rombongan mengatakan, sebagian besar tokoh-tokoh agama yang mendatangi KPK tersebut berasal dari negara-negara yang belum berkembang di Asia. Mereka memiliki persoalan yang sama dengan Indonesia dalam hal korupsi.
"Baik itu korupsi sebagai sebuah tindakan kriminal, maupun korupsi dalam bidang police corruption," ujar Hasyim dalam Konferensi Pers seusai bertemu pimpinan KPK di Gedung KPK, Rabu (27/2).
Hazim menguraikan, isi pertemuan tokoh lintas agama tersebut dengan pimpinan KPK membicarakan mengenai strategi dan prioritas KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia. Dari penjelasan Ketua KPK Abraham Samad, lanjut Hazim, yang menjadi prioritas KPK dalam memberantas korupsi menyangkut sejumlah titik yang berhubungan dengan kehidupan bernegara secara vital. Baik itu dalam bidang politik, sumber daya manusia, hubungan pengusaha dengan penguasa, dan ketahanan pangan.
Setelah mendegarkan penjelasan tersebut, Hazim bilang, para tokoh lintas agama se-Asia menyatakan dukungan moral terhadap gerakan anti korupsi di Indonesia. Sebab selain dukungan dari media, KPK juga membutuhkan dukungan dunia internasional dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Juru Bicara KPK, Johan Budi SP menambahkan, dalam pertemuan ini, para tokoh lintas agama se-Asia dan pimpinan KPK bertukar pikiran serta berbagi pengalaman. "Pimpinan KPK juga memberikan penjelasan terkait apa yang dibutuhkan para tokoh liintas agama secara detil," ujar Johan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News