kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TKN jelaskan ciri-ciri propaganda ala firehose of falsehood


Selasa, 05 Februari 2019 / 08:05 WIB
TKN jelaskan ciri-ciri propaganda ala firehose of falsehood


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo- Ma’ruf Amin menjelaskan Jokowi ingin mengingatkan rakyat agar tidak tertipu dengan elite yang memakai propaganda Rusia dan konsultan asing di Pemilu 2019.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Kyai Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily, mengatakan melalui pernyataannya itu Jokowi memberi peringatan terhadap bahaya penggunaan propaganda seperti ini.

"Karena bisa memecah-belah dan mengadu-domba rakyat. Sangat besar ongkos yang dipertaruhkan jika elite politik untuk kepentingan pragmatisme politik menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan," ujar ketua DPP Golkar ini kepada Tribunnews.com, Senin (4/2).

Ace menjelaskan, selama ini Jokowi sering terkena semburan fitnah, hoaks dan ujaran kebecian yang menuduhnya antek-antek asing dan aseng.

Semburan fitnah itu mulai soal dituding membuka ekonomi Indonesia terhadap serbuan korporasi global, menjadi boneka China sampai dengan serbuan TKA China.

Semburan hoaks ini, kata Ace, by design untuk membangun framing negara kita sudah dikuasai asing, hilang kedaulatan dan pada ambang kebangkrutan.

Cara ini, menurut Ace, mirip dengan strategi Firehose of Falsehood yang digunakan dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) dan Brazil.

Di AS, Donald Trump menggunakan model proganda ini dan mengangkat tema 'Make America Great Again'.

Tema yang sama juga berkali kali digunakan di Indonesia dengan gunakan propaganda yang sama Make Indonesia Great Again.

Kemiripan ini bukan kebetulan, dia sampaikan, ada indikasi untuk menjiplak propaganda Trump untuk digunakan di Indonesia.

"Bisa saja untuk kebutuhan itu didatangkan konsultan-konsultan asing untuk mendukung penggunaan propaganda ini," jelas Ace.

Lebih lanjut ia katakan, propaganda ala firehose of falsehood memiliki ciri, pertama, berusaha mendapatkan perhatian media dengan pernyataan dan tindakan yang konyol dan mengundang kontroversi.

Kedua, melemparkan pernyataan-pernyataan yang bentuknya partial truth, misleading claim dan bahkan bohong.

"Tujuannya menghilangkan kepercayaan pada data objektif dan merusak kredibilitas sumber data," jelas Ace

Ketiga, pernyataan itu dikeluarkan secara berulang ulang dan terus menerus sehingga menjangkau banyak orang.

Keempat, menuduh lawan politik melakukan kebohongan.

Terakhir, imbuh Ace, menyentuh sisi-sisi sentimen atau emosional dengan menebar kebecian, keterancaman dan ketakutan untuk membuat masyarakat bersikap konservatif.

Sebelumnya Capres nomor urut 01 Jokowi menyebut pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggunakan konsultan asing dalam menghadapi pemilihan presiden 2019.

Akibat menggunakan konsultan asing itu, menurut Jokowi, strategi kampanye yang digunakan kubu oposisi berpotensi memecah belah masyarakat.

"Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli," kata Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Minggu (3/2).

Jokowi tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo-Sandi. Namun, ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia.

"Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu," kata Jokowi.

Jokowi mencontohkan soal hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos. Juga mengenai hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.

Jokowi juga sempat menyinggung soal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing. Namun, pada kenyataannya, kubu Prabowo-Sandi-lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.

"Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," kata dia. (Srihandriatmo Malau)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Bicara Konsultan Asing, TKN: Besar Ongkosnya, Jika Elite Politik Halalkan Segala Cara,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×