kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.350   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Terus Turun, Ini Mayoritas Status Pekerjaan Kelas Menengah di Indonesia


Jumat, 30 Agustus 2024 / 19:17 WIB
Terus Turun, Ini Mayoritas Status Pekerjaan Kelas Menengah di Indonesia
Penyerapan Tenaga Kerja: Suasana di sebuah perusahaan di Jakarta, Jumat (12/01/2024). BPS mencatat masyarakat ekonomi kelas menengah Indonesia terus mengalami penyusutan dalam 10 tahun terakhir.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari 2019 hingga 2023 kelas menengah yang bekerja di sektor formal mengalami penurunan, sementara pada 2024 naik tipis. 

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, mayoritas pekerjaan kelas menengah adalah di sektor formal, dan selebihnya bekerja di sektor informal.

“Ternyata mayoritas pekerja kelas menengah pekerjaannya berstatus formal. Dia berusaha, dibantu buruh tetap atau dia memang sebagai buruh karyawan atau pegawai,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Jumat (30/8).

Baca Juga: Masyarakat Kelas Menengah Banyak Turun Kasta, Jokowi: Problem Hampir Semua Negara

Sementara itu, bila dilihat selama 5 tahun terakhir, masyarakat kelas menengah yang bekerja di sektor formal memang tercatat menurun dari 2019 yang sebesar 61,71% turun menjadi 2023 sebesar 58,65%. Meski begitu, pekerja di sektor formal meningkat jadi 59,35%.

Kemudian, masyarakat kelas menengah yang bekerja di sektor informal juga tercatat menurun dari 2019 sebesar 61,71% menjadi 58,65% pada 2023, kemudian meningkat pada 2024 menjadi 59,36%.

Adapun berdasarkan catatan 2024, kelas menengah paling banyak bekerja di sektor jasa atau sebanyak 57,05%, di sektor industri sebesar 22,98%, dan 19,97% bekerja di sektor pertanian.

Baca Juga: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Kelas Menengah Rentan Jatuh Ke Jurang Kemiskinan

Untuk diketahui, jumlah kelas menengah terus menurun dalam 10  tahun terakhir. Pada 2019 masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta, kemudian turun menjadi 53,83 juta pada 2021.

Selanjutnya, jumlah masyarakat kelas menengah juga tercatat kembali turun pada 2022 menjadi 49,51 juta, turun pada 2023 menjadi 48,27 juta, dan pada 2024 turun menjadi 47,85 juta.

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Raden Pardede menyampaikan, masyarakat kelas menengah mengalami turun kelas lantaran terdampak pandemi Covid-19.

Sementara itu, saat pandemi berlangsung pemerintah paling banyak menggelontorkan anggaran untuk masyarakat kelas bawah.

Baca Juga: Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Turun, Komisi XI: Kurang Tersentuh Kebijakan Fiskal

“Kelas menengah pilarnya adalah sektor manufaktur dan formal sektor yang produktivitasnya relatif tinggi. Persoalannya adalah akhir-akhir ini sektor manufaktur agak tertekan, tertinggal akibat dari China dan lainnya,” tutur Raden dalam agenda bertemakan ‘Optimisme Baru Pembangunan Ekonomiera Pemerintahan Prabowo – Gibran,’ Kamis (29/8).

Permasalahan lainnya, penciptaan lapangan kerja akhir-akhir ini lebih banyak di sektor informal, dan sektor yang minim produktivitas.

Maka dari itu, Raden berharap, penciptaan lapangan kerja ke depannya lebih banyak ada di sektor formal, khususnya pada industri manufaktur.

Selanjutnya: Pemegang Saham GoTo Setujui Seluruh Agenda RUPSLB 2024

Menarik Dibaca: Mitra Cipta Hardi Elektrindo Tawarkan Solusi Cerdas Kelistrikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×