kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Masyarakat Kelas Menengah Banyak Turun Kasta, Jokowi: Problem Hampir Semua Negara


Jumat, 30 Agustus 2024 / 17:08 WIB
Masyarakat Kelas Menengah Banyak Turun Kasta, Jokowi: Problem Hampir Semua Negara
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal banyaknya masyarakat kelas menengah yang turun kelas.. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal banyaknya masyarakat kelas menengah yang turun kelas.

Menurut Jokowi, problem tersebut terjadi hampir di semua negara karena ekonomi global sedang turun. Pandemi Covid-19 disebut juga menjadi salah satu sebab menurunnya kelas menengah. 

"Itu problem terjadi hampir di semua negara karena ekonomi global turun semuanya, ada covid 2-3 tahun lalu mempengaruhi. Semua negara sekarang ini berada pada kesulitan yang sama," kata Jokowi usai meresmikan Gedung Respirasi Kesehatan RS Persahabatan Jakarta, Jumat (30/8).

Baca Juga: Banyak Insentif untuk Kelas Menengah, Sri Mulyani Harap Kesejahteraan Meningkat

Seperti diketahui, menurunnya kinerja sektor manufaktur ternyata menjadi salah satu penyebab 9,48 juta kelas menengah turun kasta.

Badan Pusat Statistik mencatat, pada 2019 masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta, jumlah tersebut terus menurun dalam lima tahun terakhir, hingga mencapai  47,85 juta pada 2024, atau turun 9,48 juta orang. 

Baca Juga: Lapangan Kerja dan Upah Layak, Jadi Solusi Selamatkan Nasib Kelas Menengah

Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Raden Pardede, mengakui jumlah masyarakat kelas menengah di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalami penurunan atau pada 2019-2024.

Permasalahan lainnya, penciptaan lapangan kerja akhir-akhir ini lebih banyak di sektor informal, dan sektor yang minim produktivitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×