Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal banyaknya masyarakat kelas menengah yang turun kelas.
Menurut Jokowi, problem tersebut terjadi hampir di semua negara karena ekonomi global sedang turun. Pandemi Covid-19 disebut juga menjadi salah satu sebab menurunnya kelas menengah.
"Itu problem terjadi hampir di semua negara karena ekonomi global turun semuanya, ada covid 2-3 tahun lalu mempengaruhi. Semua negara sekarang ini berada pada kesulitan yang sama," kata Jokowi usai meresmikan Gedung Respirasi Kesehatan RS Persahabatan Jakarta, Jumat (30/8).
Baca Juga: Banyak Insentif untuk Kelas Menengah, Sri Mulyani Harap Kesejahteraan Meningkat
Seperti diketahui, menurunnya kinerja sektor manufaktur ternyata menjadi salah satu penyebab 9,48 juta kelas menengah turun kasta.
Badan Pusat Statistik mencatat, pada 2019 masyarakat kelas menengah mencapai 57,33 juta, jumlah tersebut terus menurun dalam lima tahun terakhir, hingga mencapai 47,85 juta pada 2024, atau turun 9,48 juta orang.
Baca Juga: Lapangan Kerja dan Upah Layak, Jadi Solusi Selamatkan Nasib Kelas Menengah
Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Raden Pardede, mengakui jumlah masyarakat kelas menengah di periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo mengalami penurunan atau pada 2019-2024.
Permasalahan lainnya, penciptaan lapangan kerja akhir-akhir ini lebih banyak di sektor informal, dan sektor yang minim produktivitas.
Selanjutnya: OJK Beri Lampu Hijau,Pimpinan Baru Easycash Siap Dorong Inovasi&Performa Perusahaan
Menarik Dibaca: 5 Penyebab Ngantuk setelah Makan, Awas Resistensi Insulin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News