Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) semakin efisien pada tahun 2017. Kondisi ini menggambarkan harga yang diterima konsumen akhir semakin murah. Kendati demikian, untuk beberapa wilayah masih tercatat tinggi. Seperti di Sulawesi Barat, MPP daging ayam ras mencapai 69,3%. Padahal MPP nasional 24,68%.
Tingginya harga komoditas pangan bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain perubahan musim serta rantai distribusi yang semakin panjang. Sayangnya untuk menekan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyadari pemerintah tidak bisa mendikte pasar.
"Perdagangan itu compete lho," jelas Ketua Bidang Perdagangan Apindo Benny Soetrisno kepada Kontan.co.id, Senin (18/2). Benny menegaskan bahwa margin yang tercipta pasti berbeda dari setiap perusahaan. Selain itu, Benny menegaskan perlu adanya penghitungan cost of fund dalam penghitungan margin.
Kendati demikian, semakin pendeknya pola distribusi menjadi penentu margin yang turun. MPP beras secara nasional tahun 2017 sebesar 25,35%, cabai merah 47,10%, bawang merah 49,06%, daging sapi 34,11%, daging ayam ras 24,68%, telur ayam ras 26,80%, gula pasir 32,67%, dan minyak goreng 18,70%. Cabai merah dan bawang merah masih memiliki margin yang cukup tinggi, mendekati 50%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News