kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Subsidi solar dan listrik ditambah, Sri Mulyani disebut dilema


Selasa, 05 Juni 2018 / 23:52 WIB
Subsidi solar dan listrik ditambah, Sri Mulyani disebut dilema
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani akihrnya menyetujui usulan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang penambahan subsidi solar Rp 1.500 per liter. Bahkan, Sri Mulyani siap menambah anggaran subsidi listrik yang disebabkan adanya tambahan 1 juta pelanggan berkapasitas 450 VA.

Kepala Pusat Studi dan Kebijakan Ekonomi Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono mengatakan, harga minyak dunia terus-menerus meningkat dan bahkan mencapai di atas US$ 70 per barel. Jika subsidi tidak dinaikkan, daya beli masyarakat turun.

Meski begitu, jika subsidi dinaikkan maka kredibilitas fiskal akan turun. "Sri Mulyani menghadapi dilema," kata Tony kepada Kontan.co.id, Selasa (5/6).

Lampu hijau Sri Mulyani atas tambahan subsidi tersebut bertujuan untuk menjaga daya beli, diyakini Tony karena Menkeu berasumsi hal itu bersifat sementara. Sebab, harga minyak masih berpeluang kembali turun.

"Saat ini Amerika Serikat ingin agar harga minyak turun. Sedangkan Saudi inginnya harga minyak naik hingga US$ 80 per barel," tambah Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×