Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID–JAKARTA. Pemerintah makin getol menerbitkan surat berharga negara (SBN) sebagai sumber pembiayaan anggaran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerbitan SBN bukan semata utang dan beban negara. Melainkan merupakan bagian dari strategi fiskal untuk mendukung pembiayaan pembangunan, sekaligus memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat dan lembaga keuangan.
“Kami ingin mengajak DPR untuk melihat instrumen SBN tidak semata-mata sebagai beban dari APBN dan negara. Namun mari kita lihat dari sisi demand atau pemintanya,” kata Sri Mulyani dalam rapat pembahasan RUU Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN (RUU P2 APBN) Tahun Anggaran 2024 bersama DPR RI, Selasa (15/7),
Sri Mulyani bilang, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengelola utang negara, khususnya melalui penerbitan SBN, secara hati-hati dan bertanggung jawab.
Baca Juga: BI Rajin Beli SBN Milik Perbankan, Risiko Jangka Panjang Mengintai
Menurut Sri Mulyani, berbagai pihak kini menjadi pemegang SBN, mulai dari lembaga dana pensiun, perusahaan asuransi, perbankan, hingga masyarakat umum seperti ibu rumah tangga dan mahasiswa.
“Lembaga-lembaga baik itu pensiun, asuransi, perbankan, bahkan masyarakat kecil telah memegang Surat Berharga Negara kita. Mereka membutuhkan instrumen investasi yang aman,” kata Sri Mulyani.
Pemerintah pun terus mendorong edukasi publik mengenai SBN, agar masyarakat memahami bahwa SBN bukan sekadar instrumen utang, melainkan alat keuangan yang kredibel dan berkontribusi pada pembangunan nasional.
“Kami akan terus melakukan edukasi mengenai peranan SBN yang tidak melulu hanya dilihat sebagai utang pemerintah, namun merupakan alat investasi yang benar dan dipercaya oleh pemegangnya,” tegasnya.
Sri Mulyani menegaskan, pendekatan kehati-hatian dalam pengelolaan utang negara adalah prinsip penting dalam menjaga keberlanjutan fiskal dan stabilitas ekonomi nasional.
Baca Juga: Tambal Defisit, Pemerintah akan Terbitkan SBN Melebihi Target Pembiayaan APBN 2025
Selanjutnya: Jejak Panjang Happy Hapsoro di Saham MINA, Setelah 8 Tahun Pasif Kini Ambil Kendali
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 16-17 Juli, Status Waspada Hujan Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News