Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani berjanji akan mengelola utang secara hati-hati dan prudent pada tahun 2026.
Hal ini dilakukan sejalan dengan strategi fiskal yang difokuskan pada penguatan daya tahan ekonomi, dan sekaligus menjaga keberlanjutan APBN.
"Menjaga defisit dan utang secara hati-hati dan prudent, meningkatkan efisiensi dan kualitas belanja negara, serta terus menjaga fiscal buffer dan fleksibilitas APBN," ujar Sri Mulyani dalam Sidang Paripurna di DPR RI, Selasa (20/5).
Baca Juga: Berbalik Arah, Sri Mulyani Sebut APBN April 2025 Mulai Surplus Rp 4,3 Triliun
Menkeu juga berjanji menjaga APBN agar tetap sehat, kredibel, dan berkelanjutan dengan terus meningkatkan penerimaan negara baik dari sisi pajak, bea cukai, maupun penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Di samping itu, peningkatan pengelolaan aset dan kekayaan negara termasuk BUMN dan Dana Tara terus dilakukan.
Adapun dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, pemerintah menetapkan target defisit fiskal pada kisaran 2,48% hingga 2,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Selanjutnya: Jadi Mitra Distribusi SR022, Bank-Bank Ini Targetkan Jual Sukuk Ritel Triliunan
Menarik Dibaca: Promo A&W Super Deals hingga 31 Mei: 6 Ayam, 2 Sup, 1 Kentang, 3 Nasi Cuma Segini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News