kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III-2024 Capai 5,06%


Senin, 23 September 2024 / 16:20 WIB
Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal III-2024 Capai 5,06%
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 masih akan tetap stabil didukung oleh konsumsi yang terjaga kuat serta pertumbuhan investasi.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 diperkirakan masih tak jauh dari level 5%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 masih akan tetap stabil didukung oleh konsumsi yang terjaga kuat serta pertumbuhan investasi.

Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 akan berada di level 5,06% year on year (YoY).

"Kami memperkirakan untuk kuartal III masih akan relatif stabil di atas 5%. Menurut estimasi Badan Kebijakan Fiskal (BKF) di 5,05%. Jadi ini mungkin masih akan on-track disekitar angka tersebut," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (23/9).

Baca Juga: Defisit APBN Makin Melebar, Per Agustus 2024 Capai Rp 153,7 Triliun

Hanya saja, ia melihat lingkungan global masih dinamis sehingga perlu terus untuk dicermati. Sri Mulyani berharap penurunan suku bunga Fed Funds Rate bisa memberikan momentum yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kita harap dengan tadi perkembangan FFR yang menurun kita harapkan akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia," katanya.

Kemudian, volatilitas pasar keuangan juga diharapkan menurun seiring semakin jelasnya arah kebijakan moneter negara maju.

"Hal yang tidak bisa diprediksi adalah geopolitik, termasuk kondisi pemilu di Amerika Serikat (AS) yang akan menentukan arah kebijakan," imbuh Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×