kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global 2024 Relatif Stagnan


Jumat, 03 Mei 2024 / 16:16 WIB
Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global 2024 Relatif Stagnan
ILUSTRASI. Sri Mulyani melihat pertumbuhan ekonomi global cenderung stagnan di tahun ini


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memperkirakan perekonomian global akan relatif stagnan di tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK II-2024, Jumat (3/5).

"Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang," kata Sri Mulyani.

Dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2024, International Monetary Fund (IMF) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global 2024 stagnan di level 3,2% secara tahunan alias year on year (YoY).

Sedangkan perekonomian Amerika Serikat (AS) tumbuh 2,5% YoY, seiring solidnya kinerja ekonomi domestik.

Baca Juga: Sri Mulyani Percaya Diri Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5% pada Kuartal I-2024

"Masih kuatnya kinerja ekonomi AS itu diikuti dengan laju inflasi yang masih tinggi dan meningkat pada beberapa bulan terakhir telah mendorong potensi penundaan dimulainya pemangkasan suku bunga The Fed. Ini artinya higher for longer terjadi," terang Menkeu.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan melambat dari 5,2% pada tahun 2023 menjadi 4,6% pada tahun 2024.

Menurutnya, dinamika ekonomi keuangan global pada April 2024 berubah sangat cepat dengan kecenderungan ke arah negatif akibat eskalasi perang di Timur Tengah dan ketegangan geopolitik yang semakin tinggi.

Kebijakan moneter AS yang mempertahankan suku bunga lebih lama dan penundaan pemangkasan suku bunga serta tingginya yield US Treasury menyebabkan terjadinya arus modal portofolio keluar dari negara berkembang pindah ke AS.

"Ini menyebabkan penguatan dolar AS dan melemahnya berbagai mata uang dari berbagai negara," ujarnya.

Sri Mulyani menyebut, ke depan risiko terkait potensi penundaan pemangkasan suku bunga acuan The Fed dan tingginya yield serta penguatan dolar AS dan eksalasi dari ketegangan geopolik global akan terus dicermati.

Baca Juga: KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Masih Terjaga pada Kuartal I-2024

"KSSK akan terus siaga mengantisipasi dengan respons kebijakan yang sinergis dan efektif untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan dan ketidakpastian global terhadap perekonomian Indonesia dan stabilitas sistem keuangan Indonesia," imbuh Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×