kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.870   69,00   0,43%
  • IDX 7.151   -10,69   -0,15%
  • KOMPAS100 1.094   -0,02   0,00%
  • LQ45 869   -2,95   -0,34%
  • ISSI 217   0,61   0,28%
  • IDX30 444   -2,20   -0,49%
  • IDXHIDIV20 536   -4,29   -0,79%
  • IDX80 126   -0,03   -0,02%
  • IDXV30 134   -1,59   -1,17%
  • IDXQ30 148   -1,14   -0,76%

Defisit APBN Makin Melebar, Per Agustus 2024 Capai Rp 153,7 Triliun


Senin, 23 September 2024 / 14:40 WIB
Defisit APBN Makin Melebar, Per Agustus 2024 Capai Rp 153,7 Triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pendapat akhir presiden saat Rapat Paripurna ke-5 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung Nusantara II, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Kemenkeu mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 defisit sebesar Rp 153,7 Triliun pada Agustus 2024.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 defisit sebesar Rp 153,7 Triliun pada Agustus 2024.

Angka defisit ini makin melebar jika dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat  sebesar Rp 93,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit anggaran per Agustus 2024 ini setara 0,68% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Defisit APBN ini disebabkan karena pendapatan negara yang lebih rendah dibandingkan kebutuhan belanja negara yang meningkat. 

Baca Juga: Jaya Konstruksi (JKON) Setor Modal Rp 7,51 Miliar ke Wika Tirta Jaya Jatiluhur

"Masih dalam track sesuai dengan UU APBN 2024," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (23/9).

Sri Mulyani mengatakan, pendapatan negara per Agustus 2024 tercatat mencapai Rp 1.777,07 triliun atau naik 2,5% yoy dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi ini setara 63,4% dari target APBN 2024.

Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp 1.930,7 triliun atau meningkat 15,3% yoy dari periode sma tahun lalu. Realisasi ini setara 58,1% yoy dari target APBN 2024.

Dengan kinerja APBN tersebut, Sri Mulyani menyebut keseimbangan primer masih mencatatkan surplus sebesar Rp 161,8 triliun. 

Baca Juga: Perpanjangan PPN DTP 100% Harus Dievaluasi Untungkan Pengembangan atau Konsumen?

Selanjutnya: Jaya Konstruksi (JKON) Setor Modal Rp 7,51 Miliar ke Wika Tirta Jaya Jatiluhur

Menarik Dibaca: GoTo Luncurkan Program Associate Product Manager Bootcamp

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×