Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sri Mulyani menjelaskan, perlambatan akan sangat signifikan terjadi pada agregat permintaan di mana konsumsi rumah tangga diproyeksi hanya sanggup tumbuh 3,2% dan pengeluaran pemerintah dan konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LPNRT) terkontraksi -0,2% sepanjang tahun ini.
Begitu juga dengan pertumbuhan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang diproyeksi hanya 1,3%. Sementara, konsumsi pemerintah diperkirakan dapat tumbuh 6,8%.
Pertumbuhan ekspor dan impor akan mengalami kontraksi yang cukup dalam yaitu masing-masing -11,7% dan -13,5% di tahun 2020.
Baca Juga: Sri Mulyani kaji pemberian THR dan gaji ke-13 bagi PNS
"Sehingga secara keseluruhan, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 untuk baseline baru kita adalah di 2,3%,” ujar Menkeu.
Bersama BI, OJK, dan LPS, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah terus melakukan asesmen secara forward-looking termasuk skenario baseline terbaru yang dipaparkan ke anggota dewan tersebut.
“Termasuk kemungkinan lebih buruk dari kondisi baseline yang sudah kami asses saat ini,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News