Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pencabutan subsisi elpiji 3 kg pemerintah lakukan atas dasar efisiensi.
Selama ini, Luhut menilai, subsisi elpiji 3 kg kurang efisien. Oleh karena itu, pemerintah pun melakukan evaluasi subsidi gas tabung berkelir hijau cerah tersebut.
"Semua subsidi akan bertahap kami kurangi, tapi (akan) kami berikan langsung (ke masyarakat tidak mampu sesuai) kebutuhan," ujarnya, Jumat (17/1).
"Karena kelihatannya kurang efisien. Tidak ada rencana merugikan masyarakat. Konteksnya efisiensi," kata Luhut.
Selain itu, Luhut juga tak menampik kebijakan pemerintah terkait epliji 3 kg dalam rangka menekan impor migas yang selama ini membebani neraca perdagangan Indonesia.
Mantan Komandan Khusus Satgas Tempur Kopassus itu menyebutkan, pemerintah akan terus berupaya menurunkan impor migas secara bertahap.
Belum lama ini, Luhut bilang, ia memanggil direktur utaram Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menanyakan, kapan pembangkit-pembangkit listrik mereka menggunakan minyak kelapa sawit (CPO). Ini agar impor solar bisa ditekan.
Sebelumnya, peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Riza Annisa mengatakan, langkah pencabutan subsidi elpiji 3 kg sudah tepat. Pasalnya, banyak masyarakat mampu masih membeli elpiji melon ini.
Riza menilai, wacana pemerintah untuk mengalihkan subsidi harga LPG 3 kg menjadi uang tunai akan meningkatkan ketepatan sasaran subsidi masyarakat miskin. "Sehingga, sebenarnya dengan peningkatan harga dianggap lebih fair, win-win solution," ujar dia.
Berdasarkan data APBN 2020, anggaran subsidi elpiji 3 kg sebesar Rp 50,6 triliun. Angka ini turun dari dari 2019 yang mencapai Rp 58 triliun.
Penulis: Ade Miranti Karunia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Soal Pencabutan Subsidi Elpiji 3 Kg: Konteksnya Efisiensi"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News