kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SKK Migas tak punya solusi, produksi minyak anjlok


Selasa, 18 Februari 2014 / 16:26 WIB
SKK Migas tak punya solusi, produksi minyak anjlok
ILUSTRASI. Investasi global. Ketidakpastian Global Tinggi, Pemerintah Belum akan Terbitkan Lagi Global Bond.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Anggota Komisi VII DPR, Rofi Munawar, mengungkapkan beberapa tantangan produksi minyak yang diungkapkan SKK Migas seperti tidak ada solusi.

Seperti diketahui, SKK Migas mengeluh harus mengatasi masalah gangguan operasi, mengurangi unplanned shutdown, mengatasi decline rate yang tajam, mengatasi kendala pembebasan lahan dan perijinan, dan mengatasi kendala pengadaan.

“Tapi jika setiap tahun SKK Migas mengungkapkan permasalahan serupa namun tak berubah dan tak ada kemajuan, sehingga sangat wajar lifting kita terus merosot setiap tahun,” ujar Rofi, Selasa (18/2).

Rofi menambahkan, selama beberapa tahun ini target produksi migas, khususnya minyak tidak pernah dapat terpenuhi oleh SKK Migas, dengan alasan adanya kendala teknis maupun non teknis yang diungkapkan hampir sama setiap tahun. Dalam jangka waktu sekian lama SKK Migas ternyata mengalami banyak kebuntuan, lemahnya koordinasi dan minim terobosan.

"Padahal sudah ada insentif yang diberikan oleh Pemerintah selama ini," ungkap Rofi.

Rofi menambahkan, tahun ini amanat Inpres nomor 2 tahun 2012 adalah tenggat akhir realisasi SKK Migas, di mana Presiden meminta agar produksi minyak nasional paling minimal pada 2014 mencapai 1,01 juta barel per hari.

Pemerintah telah mencatat realisasi APBN-P 2013 dan APBN 2014 terkait lifting minyak dan gas (migas) serta penerimaan negara. Target lifting minyak bumi di APBN-P 2013 sebesar 840 MBOPD, namun realisasinya hanya sekitar 825 MBOPD.

Sedangkan untuk target lifting gas bumi di APBN-P 2013 sebesar 1.240 MBOEPD, mengalami kenaikan menjadi 1.441 MBOEPD. Adapun pada 2014 APBN menargetkan lifting minyak 870 MBPOD dan lifting gas bumi tetap sama sebesar 1.240 MBOEPD. (Adiatmaputra Fajar Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×