kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Setoran kurang, jumlah SPT naik


Selasa, 05 Mei 2015 / 06:37 WIB
Setoran kurang, jumlah SPT naik
ILUSTRASI. Harga Emas di Pegadaian, Siang Ini Rabu 22 November 2023. ANTARA FOTO/Yudi/YU


Reporter: Adinda Ade Mustami, Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Selama kuartal I 2015, data penerimaan pajak belum menggembirakan. Meskipun  begitu, jumlah laporan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) naik sehingga berpotensi menambah penerimaan tahun ini.

Untuk menambah penerimaan, pemerintah kini memutar otak mencari sumber penerimaan pajak. Apalagi, proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama diperkirakan akan kembali melambat.

Pemerintah mencatat, hingga akhir bulan April realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp 286,8 triliun, jauh dari target. Di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2015, target penerimaan pajak sebesar Rp 1.284 triliun.

Salah satu tim ekonomi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) WIjayanto Samirin, mengakui, memenuhi target penerimaan tahun 2015 memang tidak mudah. Akibatnya, target penerimaan pajak tahun ini berpotensi tak tercapai lagi seperti beberapa tahun terakhir. Tetapi pemerintah kini mulai bergerak agar target tidak meleset.

Diantaranya, untuk menggenjot penagihan pajak bagi wajib pajak. Sebab, pemerintah tidak mungkin lagi jika harus memanfaatkan penerimaan pajak dari industri yang tengah melambat. "Data penjualan produk masih melambat karena ekonomi melambat sepanjang kuartal I 2015," ujar Wijayanto, Senin (4/5) ketika dihubungi KONTAN.

Lebih lanjut, Wijayanto mengungkapkan, penerimaan  masih relatif lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Hingga 30 April 2015, realisasi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) di luar migas nilainya lebih tinggi 1,75% dibanding realisasi periode sama tahun lalu. Namun, realisasi penerimaan pajak secara keseluruhan lebih rendah 4,26% di bawah tahun lalu. Namun, kata dia, gapnya sudah menyempit dibandingkan bulan Maret lalu. "Artinya, ada percepatan realisasi," katanya.

Ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Latif Adam meminta, pemerintah segera merealisasikan berbagai kebijakan yang selama ini diwacanakan.

Meskipun penerimaan pajak masih rendah, namun jumlah SPT yang dilaporkan wajib pajak lebih tinggi sehingga berpotensi mengerek penerimaan. Per akhir April 2015 penyampaian SPT Tahunan PPh dari wajib pajak pribadi dan badan sebanyak 10,2 juta SPT atau naik 8,62%.

Dari jumlah itu, SPT badan sebanyak 503.300 SPT, naik 3,32%. Sisanya adalah SPT wajib pajak individu. Tapi pengamat pajak Yustinus Prastowo, mengingatkan jumlah SPT tak serta merta mengerek pajak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×