kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Setoran Bea Cukai tiga bulan 2017 turun dari 2016


Selasa, 28 Maret 2017 / 16:17 WIB
Setoran Bea Cukai tiga bulan 2017 turun dari 2016


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Jelang berakhirnya bulan Maret 2017, penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai masih lebih rendah ketimbang awal tahun 2016. Realisasi penerimaan Ditjen Bea Cukai hingga 24 Maret 2017 hanya senilai Rp 12,37 triliun. Padahal, target setoran Ditjen Bea Cukai pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp 15,64 triliun.

Dari total penerimaan itu, cukai hasil tembakau menyumbang pendapatan negara senilai Rp 3,5 triliun, dan Rp 1 triliun dari cukai minuman berakohol dan alkohol. Jumlah pendapatan cukai hingga pekan ketiga Maret ini Rp 4,5 triliun masih jauh untuk menyamai pendapatan tiga bulan pertama 2016, yakni Rp 7,9 triliun.

Lalu untuk bea masuk juga masih mengalami kontraksi ketimbang periode hingga Maret 2016 yang mencatatkan pendapatan senilai Rp Rp 8,3 triliun. Nah saat ini, pendapatan bea masuk di pekan ketiga Maret 2017 sebanyak Rp 7,1 triliun.

Hanya bea keluar saja yang terkerek naik saat ini, yang menyumbang pendapatan untuk negara senilai Rp 775 miliar. Hasil ini naik ketimbang periode hingga Maret 2016 yang hanya menyumbang Rp 600 Miliar.

Deni Surjantoro, Kasubdit Komunikasi dan publikasi Ditjen Bea Cukai, menjelaskan, tren penurunan cukai karena dampakl langsung dari PMK 20 tahun 2015. "Karena dampak dari PMK 20 secara langsung mempengaruhi penerimanaan CHT (cukai hasil tembakau) yang berkontribusi 78% pada penerimaan Bea Cukai di Januari dan Febuari yang akibatnya mengalami kontraksi,"kata Deni pada KONTAN, Selasa (28/3).

Ia menyatakan Ditjen Bea Cukai akan mengeluarkan pelbagai jurus untuk mendongkrak pendapatan cukai tahun ini. Langkah yang pasti akan ditempuh ialah bekerjsama dengan Direktorat Jenderal Pajak.

"Kita pasti akan mengelurakan ekstra effort, lalu pastinya penguatan reform kepabeanan dan cukai. Selanjutnya yang pasti kami akan joint program dengan Ditjen Pajak,"pungkas Deni.

Belum ubah target

Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi menilai penurunan penerimaan ini sebagai hal yang wajar. Pasalnya itu sudah jadi siklus tahunan. Nah dia bilang biasany menginjak bulan ketiga, pendapatan sudah bisa mulai menanjak."Untuk dua bulan pertama ini memang pola barunya turun derastis, bulan tiga sudah mulai naik,"kata Heru (24/3).

Lesunya pendapatan hingga jelang akhir kuartal I 2017 ini juga tak membuat Ditjen Bea Cukai terburu-buru merevisi target pendapatan dari bea dan cukai yang di APBN 2017 ditargetkan Rp 191,23 Triliun

"Ini masih direview terus, nanti kita kalau terlau dini (merevisi) bisa mis leading. Biasanya kita revisi di semester pertama, karena harus masih harus diilhat lagi, kalau cuma tiga bulan (pertama) nanti keliru,"pungkas Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×