Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Realisasi penerimaan cukai sampai akhir Februari 2017 turun drastis. Data Ditjen Bea dan Cukai menunjukkan, realisasi penerimaan cukai hingga 28 Februari 2017 turun 58,32% dibandingkan periode sama tahun 2016. Selama dua bulan pertama 2017, pemerintah hanya berhasil mengumpulkan penerimaan cukai sebesar Rp 999,42 miliar, anjlok dari periode sama 2016 sebesar Rp 2,4 triliun.
Selain cukai, penerimaan bea masuk juga turun 9,07% (yoy) dari periode sama 2016 hingga menjadi Rp 4,85 triliun. Sedangkan penerimaan bea keluar meningkat 29,94% secara tahunan menjadi Rp 488,77 miliar. Dengan demikian, total realisasi penerimaan bea dan cukai sampai Februari 2017 hanya Rp 6,33 triliun, 3,31% dari pagu APBN 2017 yang dipatok Rp 191,23 triliun.
Kepala Sub Direktorat Penerimaan Ditjen Bea dan Cukai Rudy Rahmaddi beralasan, anjloknya penerimaan cukai merupakan imbas dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 20/PMK.04/2015 tentang pelunasan cukai. PMK itu mengharuskan pelunasan pembelian pita cukai di tahun berjalan.
Dalam ketentuan terdahulu, pelunasan pita cukai bisa dilakukan hingga dua bulan tahun berikutnya. "Penerimaan Januari dan Februari hanya mengandalkan penerimaan tunai karena kreditnya telah dibayar tahun sebelumnya," kata Rudy, Jumat (3/3).
Apalagi dalam dua bulan lalu, pihaknya tidak menerima penerimaan dari perusahaan-perusahaan besar. Mereka telah membeli pita cukai di akhir tahun untuk menghindari kenaikan tarif cukai rokok yang naik rata-rata 10% di awal tahun ini.
Dia optimis realisasi penerimaan cukai membaik mulai Maret ini. Sebab, pihaknya mulai menerima penerimaan dari kredit pengusaha selama Januari dan Februari 2017. Bulan ini pengusaha juga diperkirakan mulai melakukan pembelian pita cukai. "Penerimaan cukai Maret sudah pulih lagi," kata Rudy.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, penurunan penerimaan cukai sejalan dengan penurunan pembelian rokok. Saat ini masyarakat lebih banyak membeli pulsa untuk ponsel ketimbang rokok. "Orang tidak merokok tidak apa-apa, asal punya pulsa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News