kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sektor migas dan non-migas sumbang defisit perdagangan US$ 1,10 miliar


Selasa, 15 Januari 2019 / 16:28 WIB
Sektor migas dan non-migas sumbang defisit perdagangan US$ 1,10 miliar


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan defisit neraca perdagangan Desember 2018 sebesar US$ 1,10 miliar. Defisit pada bulan ini terjadi karena defisit baik pada migas dan non-migas.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, perkembangan harga migas dan non-migas mempengaruhi total ekspor dan impor. Utamanya harga minyak mentah Indonesia yang mengalami penurunan dari November lalu.

"Harga minyak mentah Indonesia atau ICP US$ 62,98 per barel dan Desember 2018 menjadi US$ 54,81," ungkap Suhariyanto saat rilis data di kantornya, Selasa (15/1).

Secara rinci defisit migas US$ 0,21 miliar, defisit minyak mentah US$ 0,15 miliar sedangkan hasil minyak US$ 1,17 miliar. Nin migas defisit US$ 0,88 miliar.

Nilai ekspor pada Desember mengalami penurunan baik secara tahunan maupun bulanan. Ekspor Desember 2018 mencapai US$ 14,18 miliar, turun 4,89% dari November yang tercatat US$ 14,91 miliar, dan turun 4,62% dari Desember 2017 yang tercatat US$ 14,86 miliar.

Menurut sektornya, ekspor industri mengalami penurunan sebesar 6,92% dari November 2018 dan turun 3,88% dari tahun lalu atau senilai US$ 10,01 miliar. Penurunan ekspor terbesar terjadi pada pertambangan dan lainnya turun 13,73% dari bulan sebelumnya dan turun 20,77% dari tahun lalu atau senilai US$ 2,12 miliar.

"Perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa mitra dagang juga mempengaruhi," ungkap Suhariyanto.

Sedangkan nilai impor Desember 2018 mencapai US$ 15,28 miliar. Turun 9,6% dari November 2018 yang tercatat US$ 16,90 miliar. Namun naik 1,16% dari Desember 2017 sebesar US$ 12,54 miliar.

Impor bahan baku, yang memiliki peran paling besar terhadap total nilai impor, turun 13,49% dari bulan November 2018. Namun naik 0,88% dari tahun lalu, atau senilai US$ 11,13 miliar.

Sedangkan impor konsumsi dan barang modal mengalami kenaikan apabila dibanding bulan November 2018 masing-masing sebesar 1,86% dan 3,36% atau senilai US$ 1,46 milir dan US$ 2,69 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×