kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sektor Ketenagakerjaan Era Jokowi Hadapi Tantangan di Periode Kedua


Selasa, 27 Agustus 2024 / 21:03 WIB
Sektor Ketenagakerjaan Era Jokowi Hadapi Tantangan di Periode Kedua
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kedua kanan) memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/8/2024). Sektor ketenagakerjaan di Era Jokowi membaik di periode pertama, tapi menghadapi tantangan berat di periode kedua.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pengamat Ketenagakerjaan dari Universitas Gajah Mada (UGM), Tadjudin Nur Efendi menyoroti sektor ketenagakerjaan Era Presiden Joko Widodo dalam dua babak, yang dibagi pada periode pertama (2014-2019) dan periode kedua (2019-2024).

Tadjudin mengatakan pada periode pertama kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Jokowi pada penciptaan lapangan kerja dinilai cukup baik. Menurutnya, Jokowi menggenjot pembuatan tol, jalan-jalan dan sebagainya sehingga menciptakan lapangan kerja di Jawa dan di luar Jawa.

“Jadi artinya saya ingin mengatakan itu ada perubahan yang signifikan (untuk lapangan kerja) karena pembangunan infrastruktur besar-besaran,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (27/8).

Baca Juga: Dapat Nilai 5 Dari 10, Sektor Ketenagakerjaan Era Jokowi Banyak Kurangnya

Kedua, kata Tadjudin, pengembangan kawasan industri di Jawa Tengah juga mampu menciptakan lapangan kerja yang signifikan hingga masuknya investor ke Tanah Air. Ketiga, bantuan desa juga turut menciptakan lapangan kerja terutama padat karya di pedesaan.

“Angka pengangguran terbuka menurun dari kira-kira dulu 10%-11% menjadi 5%-6%,” terangnya.

Sementara itu, pada periode ke dua pemerintahan Jokowi, sektor ketenagakerjaan menghadapi tantangan yang besar yakni adanya pandemi Covid-19. Menurutnya, ini menyebabkan penciptaan lapangan kerja menjadi terbatas.

Menurutnya, efek dari pandemi juga masih terasa hingga saat ini ditambah adanya situasi geopolitik dunia. Ini terlihat dari banyaknya sektor manufaktur yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Baca Juga: Sepuluh Tahun Janji dan Realisasi di Sektor Energi Era Jokowi (Bag 2)

“Dampaknya dihasilkan sampai sekarang PHK, misalnya di sektor tekstil, kemudian sektor padat karya, garmen, mebel dan seterusnya. Jadi periode kedua, Jokowi boleh dikatakan penciptaan lapangan kerja mulai menurun,” tuturnya.

Di samping itu, Tadjudin menuturkan, Undang-Undang Cipta Kerja belum diimplementasikan dengan baik, maklum menurutnya ini baru saja disahkan pada Juli tahun 2023.

“Artinya baru beberapa bulan itu diterapkan belum diimplementasikan dengan baik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×