Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang gencar dalam pembangunan infrastruktur dalam negeri. Pembangunan dilakukan mulai dari jalan tol, bendungan, hingga proyek kereta cepat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, meski pembangunan infrastruktur yang dijalankan cenderung masif, nyatanya pembangunan tersebut belum juga memadai atau mencakup kebutuhan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami bertaruh banyak infrastruktur di bawah Presiden Jokowi dalam 10 tahun terakhir, meskipun itu dianggap sebagai pembangunan yang cukup masif, tetapi masih tidak mencukupi,” tutur Sri Mulyani dalam agenda International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024, Rabu (5/6).
Hal ini dipengaruhi wilayah geografi Indonesia yang sangat luas dan juga jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak. Akan tetapi, Ia menekankan, bahwa pembangunan infrastruktur ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Pembangunan infrastruktur juga sangat penting, karena akan memainkan peran strategis dalam memberikan potensi pertumbuhan,” ungkapnya.
Ia juga menyebut, pembangunan infrastruktur penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi karena dapat merangsang perekonomian pada suatu wilayah melalui sektor pariwisatanya.
Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa, industri pariwisata perlu terus dikembangkan agar bisa mendorong Indonesia menjadi negara maju, dengan capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 7% hingga 8% pada 2045 mendatang.
“Untuk capai 8% perlu banyak sektor dikembangkan. Dalam hal ini industri pariwisata dapat kembali menjadi sumber pertumbuhan inklusif yang baik dan berkualitas. Jadi saya mendukung pariwisata dapat dan harus berperan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News