Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah berkontribusi terhadap penerimaan negara sebesar Rp 2,7 trilun, terhitung sejak berdiri di tahun 2016 sampai 9 Agustus 2019.
Sumbangsih tersebut tercatat di Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBN). Adapun aset yang dikelola LMAN hingga kini telah mencapai Rp 29,18 triliun. Yang mana aset kelolaan terdiri dari aset bangunan hingga tunai.
Baca Juga: Asosiasi Tol Indonesia desak agar penggantian dana talangan tanah dipercepat
Direktur Utama LMAN, Rahayu Puspasari mengatakan kinerja yang ciamik diperoleh dari sejumlah aset negara yang berhasil dimonetisasi. Mulai dari monetisasi pendayagunaan aset kilang LNG hingga properti.
Rahayu menjelaskan aset yang dikelola LMAN dioptimalkan untuk kepentingan yang relevan misalnya rumah sakit dan sekolah yang manfaatnya sebesar Rp 428 miliar. Sementara, aset lain untuk perkantoran atau digunakan sebagai kantor sampai dengan hari ini sampai dengan Rp 99,8 miliar.
Dia mengungkapkan aset yang dikelola LMAN paling besar berasal dari sektor minyak dan gas (migas) yakni LNG Plant di Bontang yang menghasilkan 497 juta mmbtu untuk mendorong eskpor dan ketahanan energi.
Baca Juga: LMAN Tandatangani Nota Kesepahaman Komitmen Pembayaran Dana Talangan BUJT 2019
"Perlu dilihat dari perspektif optimaliasi aset negara menghasilkan PNBP memang harus dimonetisasi," kata Rahayu di kantor LMAN, Jakarta, Rabu (14/8).
Rahayu optimistis bahwa aset pengelolaan LMAN akan semakin berkembang dan akan terus memberikan sumbangan kepada pendapatan negara melalui PNBP.
“Pendapatan LMAN di tahun ini cukup baik, kami punya ambisi bahwa pemerintah bisa dapatkan tambahan pendapatan dari pengelolaan aset ke PNBP," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News