kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sebanyak 8.157 desa sudah mencairkan BLT dari dana desa


Senin, 27 April 2020 / 16:29 WIB
Sebanyak 8.157 desa sudah mencairkan BLT dari dana desa
ILUSTRASI. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga Senin (27/4), total sudah ada sekitar Rp 70 miliar dana desa digelontorkan untuk bantuan langsung tunai (BLT) oleh desa. Dari total akumulasi tersebut, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menerangkan berasal dari 8.157 desa di Indonesia.

Terdapat tiga rumus dalam realokasi dana desa untuk BLT ini. Pertama, desa yang memiliki dana desa di bawah Rp 800 juta per tahun maka maksimal 25% dialokasikan untuk BLT dana desa.

Kedua, desa dengan dana desa Rp 800 juta hingga Rp 1,2 miliar per tahun maka maksimal 30% dana dialokasikan untuk BLT dana desa. Ketiga, desa dengan dana desa  di atas Rp 1,2 miliar per tahun maka maksimal 35% dana desa dialokasikan untuk BLT dana desa.

Baca Juga: Belum semua daerah kebagian BLT, Kemensos: Terbentur masalah data

Abdul menegaskan, penyaluran BLT dana desa kepada warga penerima ialah dalam bentuk bantuan uang tunai maupun non tunai.

"Non tunai itu cashless, jadi ditransfer ke rekening penerima bukan berupa barang. Tidak ada BLT dana desa dalam bentuk sembako," jelas Abdul Halim saat konferensi pers virtual pada Senin (27/4).

Meski demikian, Abdul Halim tak menampik jika ada permintaan di lapangan agar BLT dana desa disalurkan dalam bentuk sembako. Namun, ia tetap menegaskan bahwa penyaluran tetap dalam bentuk uang tunai dan non tunai.

Ia menyebut, jika penyaluran BLT dana desa berbentuk barang atau sembako maka akan menimbulkan potensi perdebatan panjang, terkait kualitas barang, harga barang dan lainnya.

"Tidak ada BLT dana desa dalam bentuk sembako, di lapangan ada permintaan seperti itu, tapi tidak bisa. Solusinya bisa BUMDes siapkan sembako, siapkan minyak goreng, beras dan lainnya setelah mereka terima BLT dana desa, silahkan boleh belanja di BUMDes, itu solusinya. Tapi penyaluran tetap tunai dan non tunai (transfer)," jelasnya.

Abdul Halim juga meminta agar bupati, walikota agar mempermudah penyaluran BLT dana desa dimana saat ini urusan kemanusiaan diutamakan di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bantuan langsung tunai kini segera mengalir ke desa-desa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×