Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Handoyo .
"Ini dilakukan agar pemulangan PMI khususnya di wilayah-wilayah perbatasan tidak menjadi pusat episentrum baru penyebaran Covid-19. BP2MI juga terus koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk memastikan data kepulangan PMI dari negara-negara yang terdampak virus Corona," paparnya.
Tak hanya itu, BP2MI juga kerap kali melakukan pendataan dan pengecekan kepada para PMI yang dipulangkan, termasuk pengecekan suhu tubuh PMI. Apabila diketahui suhu tubuh PMI lebih dari 37,5°C, maka mereka akan diserahkan kepada instansi kesehatan setempat. "Pegawai BP2Ml yang bertugas menangani pelayanan kepulangan selalu juga memakai alat pelindung diri (APD)," ungkap Anjar.
Sementara itu, untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Corona pada arus mudik menjelang Ramadan dan hari raya Idul Fitri, BP2MI akan melakukan antisipasi sampai dengan tingkat desa untuk menangani arus masuk atau kedatangan PMI yang pulang ke kampung halamannya.
Baca Juga: Berikut perbedaan jenis batuk infeksi virus corona dan pilek
Menurut Anjar, BP2MI juga telah melakukan persiapan dari hulu sampai hilir untuk memberikan penanganan bagi PMI yang menghadapi masalah.
Persiapan tersebut mulai dari penyediaan data-data kepulangan PMI, serta melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan mulai dari Satgas Penanggulanggan Covid-19, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, sampai ke Pemerintah desa.
"Jadi kesiapan penanggulangan Covid-19 dapat terintegrasi dari hulu ke hilir, yaitu mulai dari pintu masuk kedatangan PMI hingga kembali ke daerah asal. BP2MI juga berperan aktif pada pemberdayaan PMI purna dan keluarganya, khususnya yang pulang karena imbas virus Corona di negara penempatan. Di mana tentu akan berdampak pada keberlangsungan ekonomi," kata Anjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News