Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin membeberkan serapan anggaran penanganan virus corona (Covid-19) hingga saat ini masih belum maksimal.
Dari total anggaran Rp 695,2 triliun, yang sudah tersalurkan baru Rp 240,9 triliun. Terdapat empat program yang menjadi tanggung jawab Satgas PEN antara lain perlindungan sosial, UMKM, sektoral Kementerian Lembaga dan Pemda, serta pembiayaan korporasi.
Serapan terbesar adalah perlindungan sosial yang mencapai 59,03% dari total anggaran RP 203,9 triliun. Sementara realisasi untuk program UMK 47,52% dari anggaran Rp 123,47 triliun, sektoral K/L dan Pemda sebesar 24,46% dari anggaran Rp 106,06 triliun. Namun, untuk pembiayaan korporasi masih 0% dari anggaran Rp 53,6 triliun.
"Memang yang masih menunggu adalah pembiayaan korporasi," kata Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (16/9).
Baca Juga: Penjelasan tenaga ahli staf kepresidenan soal penugasan Luhut tangani Covid-19
Dia menjelaskan, akan ada realisasi dari pembiayaan korporasi berupa Penyertaan Modal Negara (PMN). Rencananya PMN dengan anggaran besar bakal digelontorkan akhir September ini.
Sementara itu untuk anggaran lainnya Budi yakin dapat terserap sesuai target hingga akhir tahun. Terutama untuk anggaran perlindungan sosial yang memiliki serapan tertinggi.
"Yang paling besar pencapaiannya adalah program perlindungan sosial yang sudah mencapai hampir 60% atau sekitar Rp 120 triliun yang kami harapkan harusnya sampai akhir tahun angka ini bisa tercapai totalnya Rp 200 triliun," terang Budi.
Asal tahu saja berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 hingga Rabu (16/9) total kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 228.993 bertambah 3.963 dari hari sebelumnya. Dari angka tersebut sebanyak 164.101 orang sembuh dan 9.100 meninggal dunia.
Selanjutnya: Satgas PEN targetkan realisasi anggaran capai Rp 100 triliun pada bulan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
