Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan investasi ke depan diperkirakan akan terbatas, meski adanya normalisasi hari kerja yang sebelumnya lebih pendek.
Riset Mandiri Group memperkirakan, pertumbuhan investasi di kuartal ketiga dan keempat tahun ini tidak akan setinggi tiga kuartal terakhir.
Penyebabnya, yakni pelemahan nilai tukar rupiah. Di pasar spot, rupiah tercatat di level Rp 14.820 per dollar Amerika Serikat (AS) dalam pembukaan perdagangan Rabu (12/9). Tim Riset Mandiri Group memperkirakan, nilai tukar rupiah akhir tahun akan ada di level Rp 14.635 per dollar AS.
"Rupiah yang terdepresiasi baru-baru ini di tengah ketidakpastian global yang diikuti oleh periode awal pemilihan presiden akan memiliki dampak negatif terhadap investasi," jelas Tim Riset Mandiri Group dalam publikasi Econmark Edisi Juli 2018 yang diterima Kontan.co.id, Rabu (12/9). Diperkirakan, perubahan nilai tukar memiliki dampak tiga kuartal terhadap investasi.
Makanya, pertumbuhan investasi semester kedua diperkirakan hanya sekitar 5% year on year (yoy) di semester II-2018. Angka itu melambat dibandingkan pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) semester I-2018 yang sebesar 6,91% yoy.
Tak hanya itu, perlambatan pertumbuhan investasi di semester II-2018 juga dipengaruhi oleh belanja modal pemerintah yang diperkirakan terkontraksi sebesar 5,1% yoy di paruh kedua 2018.
Sebab, pemerintah juga berencana menunda proyek infrastruktur berkonten impor tinggi untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) dan tekanan kurs rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News