Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencapaian realisasi investasi di Indonesia periode Januari-Maret 2024 atau sepanjang kuartal I mencapai Rp 405,5 triliun. Dari nilai itu, investasi yang ada berhasil menyerap 547.419 orang tenaga kerja.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan I tahun 2024 di Gedung Barli Halim, Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta pada Senin (29/4/2024).
Mengutip Infopublik.id, realisasi tersebut mengalami kenaikan 9,8% dibanding kuartal IV 2023 dan naik 22,1% dibandingkan Kuartal I 2023.
Bahlil mengatakan, capaian tersebut menjadi yang tertinggi di sepanjang sejarah dan merupakan bentuk kepercayaan global kepada Indonesia.
“Alhamdulillah capaian tersebut sebagai wujud kepercayaan global kepada Indonesia,” ujar Bahlil.
Selain wujud kepercayaan global, Kepala BKPM itu menyampaikan peran kementerian teknis dan kementerian koordinator yang merealisasikan arahan Presiden Joko Widodo menjadi alasan capaian tersebut dapat terealisasi.
Baca Juga: Para Pengusaha Inggris Antusias Lebarkan Sayap Bisnisnya ke Indonesia
“Bayangkan dunia dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, namun foreign direct investment kita masih tetap terjaga dengan kolaborasi kerja sama yang baik antara arahan bapak Presiden, arahan Menteri Koordinator dan Kementerian teknis termasuk Kementerian Investasi,” ucapnya.
Sebagai Informasi, total rincian realisasi investasi itu terbagi atas Penyertaan Modal Asing (PMA) sebesar Rp 204,4 triliun dengan menyerap 328.073 tenaga kerja dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 197,1 triliun dengan menyerap 219.346 tenaga kerja.
Baca Juga: Realisasi Investasi Hong Kong di Indonesia Salip China
Sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya menjadi kontributor paling besar dengan nilai mencapai US$ 2,7 miliar atau 20,2%. Sedangkan untuk PMDN, sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi menjadi paling besar dengan nilai Rp 30,2 triliun atau 15,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News