kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.430   57,00   0,35%
  • IDX 7.618   3,14   0,04%
  • KOMPAS100 1.065   5,05   0,48%
  • LQ45 805   1,84   0,23%
  • ISSI 256   1,72   0,68%
  • IDX30 416   0,88   0,21%
  • IDXHIDIV20 476   -0,82   -0,17%
  • IDX80 120   0,62   0,51%
  • IDXV30 123   0,46   0,37%
  • IDXQ30 133   0,19   0,15%

Realisasi Investasi Asing Turun, Menteri Rosan Ungkap Alasannya


Selasa, 29 Juli 2025 / 13:05 WIB
Realisasi Investasi Asing Turun, Menteri Rosan Ungkap Alasannya
ILUSTRASI. Realisasi penanaman modal asing pada kuartal II-2025 hanya sebesar Rp 202,2 triliun atau turun 6,9% jika dibandingkan dengan kuartal II-2024.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Investasi/BKPM mencatat penurunan penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing di Indonesia pada kuartal II-2025.

Tercatat, realisasi PMA pada kuartal II-2025 hanya sebesar Rp 202,2 triliun atau turun 6,9% jika dibandingkan dengan kuartal II-2024 yang sebesar Rp 217,3 triliun.

Menteri Investasi dan Hilirasi, Rosan Roeslani menanggapi penurunan investasi asing langsung (FDI/PMA) ke Indonesia dengan menyebutkan bahwa persaingan global dalam menarik investor kini semakin ketat.

Hal ini diperparah oleh tren negara-negara seperti Amerika Serikat yang mulai menarik kembali investasinya ke dalam negeri.

Baca Juga: Realisasi Investasi Capai Rp 477,7 Triliun di Kuartal II-2025

"Kalau dilihat, memang persaingan untuk menarik investasi ini makin meningkat, makin tinggi, saat bersamaan banyak kebijakan-kebijakan termasuk AS saja, ingin menarik investasinya kembali ke AS. Dan ini yang kita juga harus navigasikan secara baik dan benar," ujar Rosan kepada awak media di Jakarta, Selasa (29/7).

Rosan menegaskan bahwa Indonesia tidak kekurangan potensi. Dari sektor mineral, perkebunan, pertanian, hingga kelautan, Indonesia dinilainya sebagai one of the best.

Namun, kata Rosan, tantangan utama tetap pada kepastian hukum dan regulasi. Untuk itu, pihaknya telah merevisi Peraturan Pemerintah 5 Tahun 2021 untuk kemudahan berusaha.

Menurutnya, perubahan itu merupakan hasil dari proses panjang yang melibatkan presentasi kepada 18 kementerian hingga akhirnya mendapat persetujuan.

"Itu yang kita coba perbaiki," katanya.

Baca Juga: Investasi Asing Anjlok 6,9% di Kuartal II-2025

Namun, reformasi regulasi saja tidak cukup. Rosan menekankan pentingnya pemerintah proaktif dalam menyosialisasikan kebijakan tersebut ke komunitas internasional.

Selain itu, Rosan juga menyoroti pentingnya menyiapkan human capital atau rule of talent. Persiapan tenaga kerja yang mumpuni dinilai menjadi salah satu hal yang paling banyak ditanyakan oleh calon investor asing.

Rosan juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan langsung pemerintah dalam menjalin komunikasi dan kepercayaan dengan investor. Ia menyebut setiap kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke luar negeri selalu dimanfaatkan untuk bertemu pengusaha setempat.

Lebih lanjut, Rosan juga menyinggung peran Danantara, yang ikut mendampingi dan bahkan turut serta dalam pendanaan proyek bersama investor asing.

Menurutnya, hal tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius dalam menciptakan ekosistem investasi yang kredibel dan efisien.

"Kalau pemerintah saja ikut memasukkan dananya, mereka meyakini pasti dari segi prosesnya pasti akan menjadi lebih baik dan lebih cepat," jelasnya.

Rosan mengakui bahwa tantangan dalam menjaga arus masuk investasi tidak mudah. Namun, ia optimistis bahwa dengan kombinasi reformasi regulasi, promosi aktif, penguatan SDM, Indonesia bisa tetap menjaga daya saingnya dalam menarik investasi global.

Selanjutnya: Terkuak! Nama Adrian Gunadi yang Jadi Buron, Tidak ada di Daftar Red Notice Interpol

Menarik Dibaca: Cobain Yuk! Resep Keju Tom and Jerry Viral yang Renyah di Luar dan Creamy di dalam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×