Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Realisasi investasi sepanjang 2023 mencatatkan kinerja yang memuaskan yakni mencapai 1.418,9 triliun, atau 101,3% dari target investasi tahun 2023 yang sebesar Rp 1.400 triliun.
Kendati demikian, realisasi investasi tersebut tidak seimbang dengan serapan tenaga kerjanya. Kementerian Investasi/BKPM mencatat, dari total realisasi investasi 2023, serapan tenaga kerja hanya mencapai 1.823.543 pekerja.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui memang capaian realisasi investasi sepanjang 2023 tidak berbanding lurus dengan lapangan pekerjaan. Hal ini karena investasi banyak bertumpu pada industri padat modal atau teknologi, yang tidak membutuhkan lebih banyak pekerja.
“Saya akui realisasi investasi belum berbanding lurus dengan lapangan kerja. Kenapa? Karena investasi kita banyak di padat teknologi, padat modal. Tetapi bersyukur mampu menciptakan tenaga kerja 1,8 juta,” tutur Bahlil dalam konferensi pers, Rabu (24/1).
Baca Juga: Bahlil: Dampak Pemilu Satu Putaran Akan Bagus Ke Realisasi Investasi
Ia menyampaikan, untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju tidak bisa dengan mengandalkan lapangan kerja di sektor padat karya. Hal ini karena pendapatan per kapita Indonesia tidak akan meningkat, sebab gaji karyawan di sektor tersebut masih terbilang kecil.
“Sampai ayam tumbuh gigi negara kita nggak akan bisa maju, karena padat karya gajinya terukur. Tetapi kalau kerja di industri pasti penciptaan lapangan kerja dengan upah yang cukup layak dan itu adalah cara kita dorong GDP kita bisa mencapai diatas US$ 10.000, sedangkan sekarang S$ 5.100 per kapita,” ungkapnya.
Maka dari itu, Bahlil akan mendorong investasi khususnya di sektor hilirisasi agar pendapatan pekerja menjadi lebih layak. Disamping itu, keterampilan pekerja juga harus diasah agar bisa menyesuaikan dengan teknologi yang berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News