Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2018 sebesar US$ 358,7 miliar atau tumbuh 8,7% yoy. Pertumbuhannya tercatat melambat dibandingkan triwulan I 2017 yang sebesar 10,4% yoy.
Laporan BI juga menunjukkan bahwa rasio pembayaran utang atau debt service ratio (DSR) menurun signifikan secara tahunan. Di sisi DSR, pada DSR Tier 1 persentasenya menurun jadi 25,67% pada kuartal I-2018 dibandingkan dengan 33,15% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, penurunan DSR Tier 1 tersebut salah satunya adalah lantaran adanya peningkatan penerimaan transaksi berjalan.
“DSR Tier 1 yang annualized turun dari kuartal I-2017 ke kuartal-I 2018 karena penurunan debt service payment (DSP) dan peningkatan penerimaan transaksi berjalan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (16/5).
BI mencatat, defisit transaksi berjalan sebesar US$ 5,54 miliar pada triwulan I 2018, lebih tinggi dari defisit pada triwulan I tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,16 miliar.
Aliran uang keluar dalam pembayaran utang atau DSP turun disinyalir karena turunnya pembayaran bunga. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, penyebabnya bisa dilihat dari kupon utang yang turun terus sejak 2017 sampai sekarang.
“Dari sisi pembayaran bunga, 2017 sampe sekarang kupon turun terus. Bisa jadi ini membantu. Jadi, di pembayaran bunga utang lebih kecil dari kenaikan penerimaan transaksi berjalan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
