kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

RAPBN 2024: Jokowi Patok Pendapatan Negara 2024 Mencapai Rp 2.781,3 Triliun


Rabu, 16 Agustus 2023 / 15:54 WIB
RAPBN 2024: Jokowi Patok Pendapatan Negara 2024 Mencapai Rp 2.781,3 Triliun
Presiden Joko Widodo bersiap menyampaikan pidato pengantar RUU tentang APBN tahun anggaran 2024 beserta nota keuangannya pada rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mematok pendapatan negara pada tahun 2024 mencapai Rp 2.781,3 triliun. Target pendapatan negara tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan target tahun ini yang sebesar Rp 2.463 triliun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerinci, target pendapatan negara tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp 2.307,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 473 triliun serta hibah sebesar Rp 0,4 triliun.

Kemudian, belanja negara dialokasikan sebesar Rp 3.304,1 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.446,5 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 857,6 triliun. Dengan postur tersebut, maka defisit APBN 2023 dipatok sebesar 2,29% produk domestik bruto (PDB) atau sebesar Rp 522,8 triliun.

Baca Juga: Presiden Jokowi Targetkan Defisit APBN 2024 Rp 522,8 Triliun atau 2,29% dari PDB

Dengan pengelolaan fiskal yang kuat disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, maka tingkat pengangguran terbuka pada tahun depan diharapkan dapat ditekan dalam kisaran 5,0% hingga 5,7%.

Kemudian, angka kemiskinan dalam rentang 6,5% hingga 7,5%, rasio gini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377, serta Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Pelayanan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 105-108 dan 107-110. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×