kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rahmat Gobel targetkan ekspor naik tiga kali lipat


Selasa, 28 Oktober 2014 / 11:16 WIB
Rahmat Gobel targetkan ekspor naik tiga kali lipat
ILUSTRASI. Coba gunakan Vodka untuk membersihkan jamur di rumah, yuk simak alasannya?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dalam lima tahun ke depan memiliki dua agenda penting. Pertama, menekan impor utamanya impor di sektor pangan dan sektor industri. Kedua, meningkatkan ekspor komoditas andalan.

Ditemui Senin (27/10/2014) usai serah terima jabatan dengan Muhamad Lutfi, kepada wartawan Rahmat menegaskan dalam lima tahun ke depan Kementerian Perdagangan menargetkan nilai ekspor belipat tiga kali lipat dibanding target nilai ekspor sepanjang tahun ini.

Untuk diketahui target nilai ekspor tahun ini telah mengalami koreksi tiga persen menjadi 184,3 miliar dollar AS. Rahmat ingin, nilai ekspor selama lima tahun ke depan menjadi 921,5 miliar dollar AS.

"Saya bikin bagaimana dalam lima tahun ekspor naik tiga kali lipat dari sekarang," kata dia.

Untuk mewujudkan target tersebut, Rahmat mengatakan akan melihat terlebih dahulu semua sektor yang bisa dijadikan andalan.

Dia juga mengatakan, akan melakukan banyak koordinasi dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, serta Kementerian Koperasi dan UKM. Rahmat yang juga seorang pengusaha menuturkan, perlu adanya diversifikasi produk. Untuk sektor pangan perlu adanya pembangunan industri pangan.

"Kita harus membangun industri pangan, harus membangun teknologi paska panen, tapi jangan bicara insentif dulu. Kita pelajari dulu apakah perlu atau tidak," lanjut Rahmat.

Hingga saat ini, sebagian besar ekspor andalan RI masih ditopang dari komoditas mentah, seperti minyak kelapa sawit dan karet. Rahmat memastikan, pembangunan industri di subsektor pertanian tersebut wajib dilakukan. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×