Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Perdagangan baru Rachmat Gobel menyiapkan tiga langkah strategis di sektor yang dinahkodainya hingga lima tahun mendatang. Hal tersebut dilakukan dalam upayanya untuk meningkatkan kinerja ekspor, neraca perdagangan dan stabilkitas pasokan komoditas strategis dalam negeri.
Untuk mengejar target tersebut, Rachmat mengaku perlu pemetaan yang menyeluruh diseluruh sektor. "Kita harus memetakan dulu masalahnya di mana. Tidak bisa saya jawab sekarang harus didiskusikan. Kita petakan dulu masalahnya," ujar Rachmat, Senin (27/10).
Tiga langkah strategis yang dimaksud tersebut antara adalah, menjaga stabilitas harga, menyeimbangkan neraca perdagangan dan membentuk koalisi promosi nasional. Guna mengamankan pasar dan menjaga stabilitas harga pemerintah akan terus memantau keseimbangan supply dan demand agar ketersediaan barang terjaga serta terjangkau masyarakat.
Sementara itu, untuk mengatasi defisit neraca perdagangan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya untuk mendorong peningkatan kinerja ekspor. Rachmad menambahkan, dalam menghadapi masyarakat ekoni ASEAN (MEA) pemerintah akan lebih agresif masuk dengan pemasaran produk yang berdaya saing tinggi.
Mengutip data BPS, periode Januari-Agustus 2014 neraca perdagangan Indonesia dengan ASEAN khususnya untuk non migas masih mengalami deisit sebesar US$ 0,26 miliar. Ekspor non mimgas nasional ke negata ASEAN mencapai US$ 20,27 miliar, sedangkan impor non migas tercatat US$ 20,53 miliar.
Racmat sendiri menargetkan kinerja ekspor Indonesia akan terus melambung. Dalam lima tahun kedepan, ekspor Indonesia ditargetkan naik hingga tiga kali lipat. Catatan saja tahun ini Kemendag menargetkan ekspor sebesar US$ 184,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News