kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PU tutup mulut soal dugaan korupsi jalur pantura


Sabtu, 20 Juli 2013 / 13:26 WIB
PU tutup mulut soal dugaan korupsi jalur pantura
ILUSTRASI. Suasana di salah satu tenda peserta Rinjani International Gravity Enduro yang berlangsung di Taman Nasional Geopark Rinjani, Sembalun, Lombok, NTB (7/11). Sinarmas Multifinance siap bayar obligasi jatuh tempo senilai Rp 348 miliar


Sumber: Tribunnews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengaku tidak mengerti adanya korupsi mengenai pembangunan infrstruktur di Jalur Pantura seperti yang dikatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Itu saya no comment. Saya tidak mengerti," Winarno, Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian  PU, di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (20/7/2013).

Menurut Winarno, pembangunan infrastruktur di Pantura sama dengan jalur lainnya. Dari Rp 30 triliun anggaran, sebanyak Rp 1 triliun dianggarkan untuk Pantura.

Winarno menduga kecurigaan adanya korupsi dalam pengembangan Jalur Pantura karena penanganan jalur tersebut menimbulkan kamacetan, muncul dugaan itu diakibatkan korupsi.

"Padahal penanganannya sama. Apalagi di Pantura, (pelibatan) kampus-kampus top ada di jawa semua kok.  Kita main-main di situ, beton 28 hari 7 hari sudah kita buka. Itu teknolongi yang kita sudah benahi, pengecoran di tempat sudah tidak ada.  Kualitasnya lebih terjaga," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjohanto mengungkapkan adanya potensi korupsi dalam pembangunan infrastruktur jalan, termasuk jalur pantai utara (pantura).

"Diduga ada potensi korupsi, yes, tapi KPK masih dalam kajian-kajian," kata Bambang kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×