kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

PSBB DKI Jakarta jilid 2, PMI Manufaktur Indonesia September turun ke 47,2


Jumat, 02 Oktober 2020 / 05:20 WIB
PSBB DKI Jakarta jilid 2, PMI Manufaktur Indonesia September turun ke 47,2


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei IHS Markit Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia menunjukkan bahwa industri manufaktur di Indonesia kembali menurun dari bulan Agustus 2020.

Purchasing Managers’ IndexTM (PMITM) Manufaktur Indonesia dari IHS Markit menurun empat poin dari sebelumnya di level 50,8 pada Agustus menjadi 47,2 di bulan September 2020.

Penurunan tersebut terjadi akibat adanya penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta yang berimbas pada kegiatan manufaktur Indonesia selama bulan September.

Baca Juga: Penuhi kebutuhan domestik, Kemenperin genjot utilisasi industri rock wool

“Akibatnya perusahaan harus meningkatkan upaya untuk mengurangi kapasitas dan biaya tambahan seiring dengan penurunan aktivitas pembelian, investaris yang juga menipis dan inflasi yang mengalami penyesuaian,” terang IHS Markit dalam keterangan resminya, Kamis (1/10).

Adapun, PSBB yang kembali diberlakukan itu turut berdampak dan merugikan terhadap penjualan dan produksi manufaktur.

Indeks Manufaktur Indonesia yang sempat membaik di bulan Agustus 2020 ini akhirnya harus kembali memburuk di bulan September 2020 akibat penurunan permintaan yang cukup tajam.

“Para responden juga turut menyoroti tindakan kembali memberlakukan PSBB  mengganggu aktivitas pabrik,” tandasnya.

Baca Juga: PMI Manufaktur China kembali naik, aktivitas pabrik berkembang cepat di September

Penurunan yang terjadi di bulan September 2020 juga mengakibatkan berbagai perusahaan manufaktur harus mengurangi aktivitas pembelian dan inventaris untuk mengendalikan pengeluaran.

Untuk itu, perusahaan tetap optimistis dan berharap output yang dihasilkan di tahun depan akan lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×