Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan maksudnya pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta penghapusan kuota impor terhadap berbagai komoditas yang menyangkut hajat hidup masyarakat.
Arief menegaskan maksud penghapusan kuota itu bukan untuk melanggengkan kegiatan importasi secara tidak terukur. Menurutnya, Presiden hanya ingin kegiatan impor dipermudah namun tetap memperhatikan neraca komoditas yang sudah ditetapkan.
"Jadi maksudnya dipermudah, jadi kalau memang sudah angkanya yang tentu berdasarkan neracanya untuk melindungi para petani dan peternakan," kata Arief dijumpai di Kantor Kemenko Pangan, Selasa (10/3).
Baca Juga: Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Kementan Buka Suara
Menurutnya pernyataan Kepala Negara terkait penghapusan kuota impor agar kegiatan ini dilakukan tidak hanya oleh segelintir kelompok saja, namun terbuka secara umum.
Namun terkait jumlahnya tetap perlu diperhitungkan sesuai dengan ketetapan neraca komoditas yang telah di tetapkan dalam rapat koordinator Kementerian Ekonomi.
"Pokok intinya jangan dipersulitlah, orang sudah ada angkanya berapa itu dibuka. Kan itu hanya kombinasi antara BUMN dan private sectore untuk membantu pengadaan luar negeri," pungkasnya.
Meski begitu, Arief menegaskan importasi dilakukan jika kebutuhan komoditas dalam negeri belum terpenuhi. Pasalnya, pemerintah akan tetap mengutamakan pengadaan dari dalam negeri.
Baca Juga: Presiden Prabowo Berencana Hapus Kuota Impor, Ketua Banggar Buka Suara
Hal lain, keputusan importasi juga akan mempertimbangkan keseimbangan neraca perdagangan tanah air. "Jadi, pengadaan dari luar negeri itu adalah alternatif terakhir. Tentunya Pak Presiden kan juga mempertimbangkan ada trade balance," pungkasnya.
Sebelumnya, pernyataan niat penghapusan kuota impor disampaikan langsung Oleh Kepala Negara pada sesi dialog pada acara Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025.
Prabowo secara tegas juga memberikan instruksi kepada jajaran terkait untuk menghilangkan mekanisme kuota yang dapat menghambat kelancaran perdagangan.
"Saya sudah kasih perintah untuk hilangkan kuota-kuota impor. Terutama untuk barang-barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Siapa yang mampu, siapa yang mau impor, silakan, bebas. Tidak lagi kita tunjuk-tunjuk hanya ini yang boleh, itu tidak boleh,” kata Presiden.
Baca Juga: Pedagang Daging Sambut Baik Pembebasan Kuota Impor Prabowo
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk merampingkan birokrasi serta memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha.
Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya menciptakan ekosistem yang mendukung penciptaan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Para pengusaha itu menciptakan lapangan kerja. Pengusaha itu adalah pelaku yang di depan. Oke, dia boleh cari untung, enggak ada masalah. Tapi kita juga minta para pengusaha bayar pajak yang benar,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News