kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden Jokowi ajak pemangku kebijakan bersinergi melalui OOC


Senin, 29 Oktober 2018 / 11:22 WIB
Presiden Jokowi ajak pemangku kebijakan bersinergi melalui OOC
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA (BALI). Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi, mengajak seluruh pemangku kebijakan yang hadir dalam Our Ocean Conference (OCC) untuk mengambil langkah nyata. Presiden Jokowi menyampaikan harapannya tersebut dalam sambutan pembukaan acara OCC di Nusa Dua, Bali yang sedianya berlangsung pada 29-30 Oktober 2018.

Sebagai bagian dari bangsa di dunia, Indonesia adalah negara bahari dengan wilayah lautan yang lebih luas ketimbang daratan. Adapun laut adalah masa depan semua bangsa.

Peran lautan juga sangat besar dalam mendukung distribusi ekonomi. Lebih dari 90% volume perdagangan dunia melalui laut. Sementara dalam nilai, 40% perdagangan dunia melewati laut. Belum lagi, sekitar 61% total produksi minyak dunia juga melintasi lautan. Kalau dihitung, nilai kekayaan laut mencapai US$ 26 triliun.

Laut juga dekat dengan lokasi tinggal manusia. Kurang lebih 3,2 miliar orang manusia tinggal dalam radius 100 kilometer (km) dari laut. "Itu gambaran pentingnya laut bagi kita dan umat manusia,"ujar Jokowi dalam sambutan pembukaan Our Ocean Conference (OCC) di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10).

Namun pada kenyataannya, laut mengalamni banyak tantangan. Kejahatan di laut semakin marak. Mengutip data The Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2014 saja, pencurian ikan di laut Indonesia mencapai 26 juta ton atau senilai US$ 10 miliar-US$ 23 miliar. Kerusakan laut juga tak terhentikan. Banyak sampah plastik, polusi air dan terumbu karang yang rusak.

Sementara penanganan kelestarian laut tak bisa hanya dilakukan oleh satu negara atau pemerintah saja. Lebih dari itu, penanganan laut harus melibatkan banyak pemangku kebijakan. "Saya dorong OOC mengambil langkah nyata untuk meningkatkan sinergi," tandas Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menilai, ada tiga hal yang menyebabkan penyelenggaraan OOC sangat penting bagi Indonesia. OOC mempertemukan pemangku kebijakan dari berbagai latar belakang dan mengacu pada aksi nyata. Selain itu, OOC juga sejalan dengan konferensi lain yang juga memiliki perhatian yang sama terhadap pelestarian laut.

Sementara itu, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti mengatakan, Indonesia didapuk sebagai tuan rumah OOC sejak dua tahun yang lalu. Harapannya, ada mekanisme konkrit dalam perhelatan tersebut.

Asal tahu, Indonesia bertekad menjadi kekuatan maritim dunia. Dalam empat tahun terakhir, Indonesia telah meningkatkan keterhubungan tol laut dengan membangun 477 pelabuhan. Pada tahun 2025 nanti, Indonesia menargetkan untuk mengurangi sampah plastik di laut hingga 70%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×